Senin, 01 Desember 2008

surga versi kalian kayak gimana???

satu hal yang sangat spontan. malam-malam ga ada kerjaan, gw nyoba baca-baca. baca apa aja, asal ada isinya. ada yang bisa dibaca maksudnya, berhubung rokok masih satu bungkus. artinya gw belum mau tidur.

lama-lama baca, dan baca-baca-baca-baca. ternyata otak gw mengisaratkan satu sinyal. dari sekian banyak bacaan yang dibaca, ada satu kesamaan mutlak. kebanyakan dari bacaan itu adalah pertanyaan(kebetulan). dan pertanyaan-pertanyaan itu berujung pada kata kenikmatan(kebetulan lagi). lalu, tiap-tiap kata kenikmatan selalu dihubungkan dengan surga(kebetulan juga). jadi malam ini sebut aja malam kebetulan.

nah, dari sini gw inget waktu kecil dulu. gw seneng banget memvisualisasikan surga. entah itu dalam gambar, kata-kata, tulisan, ataupun lamunan. surga itu menurut gw (dulu) adalah gudangnya nikmat, biangnya nikmat atau apalah pokoknya nikmat.

dulu setiap hal baik atau apapun itu yang berbau kebaikan dan kebajikan, gw selalu mengaitkannya dengan surga. yah, pokoknya kebaikan gw itu ada tujuannya 'surga' itu tadi. dari mulai shalat sampai gosok gigi dan cuci kaki sebelum tidur, gw pengen dapet surga di kemudian hari.

dulu itu bayangan gw tentang surga kaya gini : surga itu taman (soalnya banyak orang bilang gitu), penuh dengan bunga dan mata air. itu latar tempat dari pokok pikiran gw tentang surga. sisanya itu ga jauh-jauh dari kata "enak". asal kita mau berbuat baik di dunia, ntar di surga kita dapet yang 'enak-enak itu'. seperti : makanan, minuman dan apapun hal yang berbau pemuas nafsu. sampai maen cewe dan mabuk2an yang di dunia ini notabene haram, bisa gw dapat sesuka hati di surga. saratnya itu tadi, kita bikin kebaikan dulu di dunia. sampai yang paling ekstrimnya gini, klo kita di dunia harus beradab (boker aja punya tempat) di sana ga usah (jadi bisa boker dimana aja.hahaha). kita penuh dengan pelayanan pemuas nafsu kelas atas.

terus ceritanya gw tambah dewasa. udah banyak gaul, banyak ngobrol, banyak tukar pikiran, dan banyak baca (termasuk buku agama, kitab suci sampai buku yang kurang layak disebutkan). pandangan gw tentang surga berubah total. berubah semua pokoknya.

paradigma dasarnya gini, klo kita melakukan hal baik di dunia. hal-hal baik itulah yang menjadi modal dasar kita untuk hidup di surga. latarnya kita balikin lagi, taman indah penuh bunga dan mata air (yang ini belum rubah). nah, yang beda situasinya. klo yang disaratkan masuk surga itu adalah orang2 yang berbuat baik, berarti surga itu gudangnya kebaikan. disana ga pernah ada kejahatan, karena orang dengan secuil saja rasa jahat dilarang masuk surga. di surga itu adalah ladangnya kedamaian, soalnya orang dengan dengki dan dendam segede biji beras aja haram masuk surga. so, disana ga ada yang namanya dengki dan dendam. di surga itu hawanya damai, ga ada 'hembusan amarah' sedikitpun dari para penghuninya. di surga lagu-lagunya berupa puji-pujian dan penghormatan juga segala kesopanan. soalnya orang2 didalamnya adalah ahli memuja, menghormat dan maha super sopan. terus apalagi ya?, ga ada perbuatan asusila. soalnya orang yang berbuat asusila dilarang masuk surga, dan lain-lain.

paradigma ini jelas berubah total dari yang sebelumnya, dan yang gw yakinin tentang surga. adalah surga gw versi modern(yang terakhir gw tulis). ga ada hal2 pikiran dangkal tentang surga, yang semuanya berbau asusila.

nah, sekarang gw mau nanya buat semua orang yang baca tulisan ini, surga versi kalian kaya gimana? ini bebas, kebebasan berbendapat mutlak disini. mau itu ngasih komentar mengenai bayangan surga jaman dulu kalian kaya gw, atau surga jaman sekarang versi kalian. semuanya bebas total. dan, satu lagi! tulisan gw tentang surga di atas jangan memprovokasi atau mempengaruhi bayangan kalian tentang surga, yang sebelumnya pernah kalian pikirkan. just write, tuangkan aja lah pokoknya! pasti bayangan tentang surga jadi makin menarik!

overhaul

nostalgia itu membuka mata kembali.
mulai lagi dan memancing gairah.
coba ku ikat makna lagi.

hanyut kembali pikiranku di alam terang.
dimana mulutku kembali bernyanyi riang.
dan himpunan semangatku kembali menyatu.

nostalgia itu kata yang sangat damai.
saat otakku hampir mendidih.
tawaku menenangkannya kembali.

hari-hariku beberapa saat yang lalu kaku, kini menjadi kemayu.
ayu dan malu-malu menyapaku.
untuk kembali bermain-main di taman ini.

semangatku pernah ditangkap robot-robot belalang tempur.
kesatria hebatku jaman dulu.
itu semua hanya halusinasi, muslihatnya terkunci dalam kata arogansi.

kini imaginasiku kembali merdeka.
ditiup-tiup malaikat surga.
yang dulu dibawa bersembunyi dibalik teman-temanku.

teman-temanku yang dulu sembunyi-sembunyi malu.
menyapa merdu berduyun-duyun.
menuruni bukit, lembah dan antariksa.

dan merdeka itu aku yang cari.
kau dan aku, teman-temanku.
kita ini proklamator, dan mereka para diktator.

mereka itu menyekat nyawa dari raganya.
jeans belel dan musik rock melambai kencang.
sekat itu lenyap, dan darahku kembali mengalir deras.

hingga fluida ini, memancar deras memacu otakku.
memburu seluruh waktu, dari aliran darah dan oksigen yang tersendat.
lepaskan aku dari pejaman mata.

tak perlu akupun mengerti.
ini oktan tingkat tinggi, terkompresi dalam silinder dan torak maju mundur.
listrik menyengat, memantik api.
pembakaran sempurna, dan efisiensi dalam takaran angka satu mencoba melaju.