Sabtu, 29 Maret 2008

nuclear and get married ?

saat aku tengah melangkah pasti untuk melanjutkan jenjang pendidikanku ke tingkat yang lebih tinggi. ibukku bertanya, dengan penuh rasa harap agar aku menempatkan banyak kebijaksaan untuk masa depan yang aku pilih. sebuah pertanyaan ringan, tapi terasa berat dengan berbagai kandungan yang ada didalamnya, mengenai jurusan apa yang benar-benar menarik minatku untuk kemudian aku pilih.

sesaat sebelum aku menjawab, juga menyiapkan argumentasi panjang dibelakangnya. kakakku ikut mendapinginya dalam sesi pertanyaan itu. mereka terlihat penuh rasa ingin tahu. aku pun memulai retorika singkat tentang nuklir, diselingi pendapat singkat tentang musik, seni, arsitektur, filsafat dan beragam hal lain yang menarik minatku. hingga aku memulai kesimpulan mengenai teknik nuklir.

lalu mereka berdua sedikit tertawa. mulai berpendapat bahwa aroma tentang nuklir masih merupakan hal aneh dan berbahaya. kemudian menyimpangkan pembicaraan dengan bertanya-tanya tentang teman-teman wanitaku. adakah diantara wanita-wanita itu yang menjadi serius untuk masa depanku, tanya mereka. ada apa ini ? begitu pikirku. hingga mereka akhirnya menyimpulkan antara sebuah pertanyaan dan pernyataan yang nampak samar. mereka berbicara ke arah yang lebih serius kali ini, walaupun tetap diselingi tawa.

ternyata, demi sebuah masa depan dan keturunan. mereka memintaku untuk menikah sebelum menekuni ke-nuklir-an tersebut. mereka tertawa aku pun tertawa, tapi aku tak tahu apakah ini gurauan atau benar-benar permintaan. karena sebelumnya mereka memberiku informasi tentang nuklir dan bermacam radiasinya. lalu bagaimana terasingkannya orang-orang berbau nuklir ketika mereka dinyatakan terkena radiasi. mereka ditandai oleh lembaga mereka, dan lebih menakutkan tidak bisa memiliki keturunan!.

dan obrolan ini sedikit membuyarkan konsentrasiku. sedikit membuat otakku terkotak-kotak. sedikit memintakku untuk menjadi orang yang tidak teguh pendirian, walau sedikit memang. tapi kemudian kami hanya tertawa. dan aku akan tetap bersama mimpi dan jalan pikiranku.

apakah aku dahulu seperti mereka ?

apa yang terjadi ketika pasangan adik-kakak lama tak bersua ?. ketika waktu demi waktu memburu mereka dengan aktivitas masing-masing. dan setelah begitu lama aku tak berkumpul bersama keluargaku, akhirnya aku mendapatkannya kembali.

kita berkumpul bersama, saling mencermati. kakakku, dia seperti biasa. apakah karena dia telah mendapatkan kedewasaannya, tidak lagi bermain-main dengan masa pencarian jati diri ?. hingga dia terlihat begitu biasa dan tak banyak berubah. seperti hari-hari dahulu, ketika kami bersama. bercerita tentang apa saja, dan dia memang terlihat lebih matang.

lalu orang tuaku, nampaknya kerutan-kerutan pengalaman telah banyak menjamuri kulitnya. dan aku merasa begitu ingin untuk lebih menyanjung mereka dengan kadar hormat lebih. perubahan baik pikirku. mereka memang selalu penuh wibawa dan pertimbangan. dan yang ini jelas terlihat bahwa mereka telah begitu dewasa, begitu matang. begitu banyak pertanyaan kehidupan yang telah mereka dapati akhirnya, aku akan banyak belajar dari mereka.

lalu aku dapati adik-adiku, kedua adikku. mereka tampak berubah. beranjak remaja, mengapai umur-umur muda mereka. bayanganku, mungkin ini yang orang tuaku rasakan ketika bertemu kembali denganku beberapa waktu yang lalu. hingga mereka memberiku berbagai label seperti jagoan ataupun pemuda. mereka memang berubah, dan aku senang dengan itu. yang aku rasakan hanya begitu menariknya dinamika keluarga ini dari aspek usia, hingga bermacam perilaku tercipta.

adiku yang paling kecil, kini mendekati masa-masa akhirnya di sekolah dasar. dia banyak bercerita dengan ku, sedikit aksi provokasi menunjukan kejantanan. atau sekedar pertunjukan keberanian dengan kenakalan-kenakalan yang dia perbuat. layaknya seorang anak laki-laki kebanyakan, dia banyak menyelesaikan perselisihan dengan berkelahi. lalu memulai aksi-aksi protes diikuti pembangkangan. dia tunjukan semuanya, dia ceritakan dengan penuh rasa bangga. dia mulai gemar menolak sekarang, juga senang memulai penawaran-penawaran. tak hanya diam dan senang diiming-imingi. lalu aku mulai memanggilnya 'jagoan' untuk yang satu ini, dia menanggapinya dengan tertawa bangga. aku pun menyimpulkan tawa serta gumam dalam hati, 'seperti inikah aku dahulu ?'.

lain lagi untuk yang satunya, jika adik terkecilku yang tadi memang begitu terlihat jantan dari pertama aku mengenalnya. untuk yang ini, aku lebih senang menyebutnya si imut untuk ukuran laki-laki. karena dulu dia begitu seringya menagis, juga begitu anggun dari perilaku-perilaku kelaki-lakian. tapi itu dulu, sekarang disaat dia akan mengecap bangku kelas tiga sekolah menengah pertama. dia senang untuk terlihat begitu eksentrik, dengan aktivitas menyimpangnya seperti tokoh-tokoh nyentrik kelas atas.

pertama aku masuk ke kamarnya. terpajang poster-poster musisi rock internasional. gitar dan beberapa pasang stik drum terlihat sengaja disimpan berserakan. aku sedikit tertawa, benarkah ini ?. beberapa buku kiat-kiat bermain alat musik menyertai pemandangan itu. dan, ah !! aku melihat sebuah dokumentasi nyata, sebuah foto yang berada tak jauh dari situ. lalu aku cermati, ternyata foto itu bergambar dirinya tengah memainkan perangkat drum di suatu pagelaran dengan latar tulisan 'book fair 2008'. aku benar-benar tercengang dengan yang satu ini. aku ambil foto itu, lalu aku ambil gitar yang berada tepat di sebelahnya. kemudian aku duduk, sambil memainkan gitar terus mencermati foto itu. 'benarkah ini ?'

memang pernah juga aku dibuat kaget sebelumnya, ketika dulu dia memamerkan sepeda bmx-nya. dia terlihat lebih laki-laki saat itu, dan aku berkata, 'bagus'. aku jadi ingat saat aku seumuran dengannya, aku punya kebiasaan sama. bermain dan memodifikasi sepeda bmx, sebelum akhirnya aku kenal dunia sepeda motor disaat smp. hingga kemudian, beberapa saat yang lalu ibuku pun bercerita bahwa si imut ini telah mahir mengendarai sepeda motornya. dia pun terlihat senang mengotak-atik motor kesayangnya itu, ibuku bercerita panjang lebar. lalu sekarang apalagi ?, aku dikagetkan dengan nuansa rockstar dikamarnya.

tak lama ketika aku memainkan gitar sambil mencermati foto itu, terdengar nyanyian dari beberapa potongan lirik lagu yang aku kenal. ya, aku benar-benar kenal lirik lagu itu. bagian reffrain dari lagu entersandman milik metallica, aku dengar dinyanyikan oleh seorang remaja yang suaranya beranjak pecah. dan ternyata, itu adikku !. 'si imut' itu, kini bersenandung lagu-lagu metallica ?'. aku terkejut. dia menghampiriku sambil menenteng sepasang stik drum disertai sebuah pengumuman 'baru pulang latihan'. padahal ini sudah jam 9 malam, sejak kapan si imut ini mulai bermain-main dengan malam ?. lalu dia bercerita tentang foto aksi panggung itu. ternyata itu foto diambil hanya beberapa hari yang lalu, ketika dia mentas dipagelaran book fair. yang lebih membuat aku kaget, dia kemudian memperlihatkan koleksi foto-foto aksi panggungnya yang kini telah berjumlah tujuh buah. aku kembali tertawa melihatnya, dia pun bercerita penuh bangga melengkapi kegiatan pamer foto tersebut. satu yang aku ingat--karena selalu diulangnya, adalah, "pas book fair kemaren, kita sempet-sempetnya nge-medley starlight sama heaven buat lagu terakhir". entah mengapa dia begitu senang mengulang-ngulang kalimat tersebut, aku pun kembali tertawa.

lalu dia mengambil gitar yang aku pegang, setelah sebelumnya beberapa kali dia memintaku memainkannya, tapi tak kunjung aku mainkan. rasa malas menumpuk dibenakku disertai pernyataan hati bahwa aku malas bermusik di depan anak kecil ini. entah mengapa, aku pun tak tahu pasti. beberapa saat setelah dia mengambil alih kekuasaan atas gitar itu, dia mulai memainkannya. kemudian tak ku duga, dia menanyakan dengan penuh antusias mengenai teknik tapping gitar yang benar. aku kembali tertawa mendengar pertanyaan itu, dasar anak kecil pikirku. tapi dia tetap antusias, lalu menunjukan teknik tapping yang dia kuasai dan kemudian bercerita panjang lebar seputar musik yang berlatar rock hingga metal, jantan bukan ?!.

tiba-tiba telephone genggamnya berbunyi, ringgtone yang dia gunakan adalah potongan lagu around the world-nya red hot chilli pepper. ternyata sebuah pesan singkat telah masuk. untuk yang satu ini pun aku kembali tertawa. teringat ketika sang red hot itu begitu menjadi idola utamaku dahulu. ketika itu aku banyak bercerita tentang kehebatan mereka dalam meramu musik kepadannya. dan kini ?, aku hanya bisa tertawa. setelah itu telephone rumah ku berdering. kali ini kakakku memanggilnya, memberi tahu adikku bahwa ada seseorang yang menelponya. dia kemudian berjalan meninggalkanku. tak lama setelah adikku keluar kamar, aku tertarik untuk memeriksa playlist mp3 di handphonenya. impresi pertama ada pada wallpaper yang aku lihat. 'foto ini lagi' gumamku, foto book fair itu dipilihnya sebagai wallpaper. hingga kemudian aku benar-benar terkejut melihat deretan panjang playlist mp3 dihandphone-nya. aku lihat barisan grup band seperti motorhead, megadeth, guns and roses, led zeppelin, iron maiden dan tentu saja metallica berbaris disana. lagi-lagi aku tertawa, lalu kemudian aku pun keluar dari kamarnya.

dia terlihat begitu asyik berbicara di telephone, lalu tiba-tiba kakakku menghampiriku. dan dia bercerita bahwa seseorang yang kini tengah berbicara dengannya itu adalah pacarnya. ah, kini aku benar-benar tak bisa menahan tawa. aku tertawa lepas kali ini. dan untuk yang satu ini aku memanggilnya 'drummer'.

entah mengapa, perhatianku untuk adikku yang satu itu menjadi begitu besar. yang jelas adalah karena dia begitu banyak berubah kali ini. ingin mengenal lebih dekat istilah eksentrik seperti yang selalu dipertontonkan orang-orang bergelar rocker. tapi, aku begitu senang mengetahui bahwa dia juga kini banyak bermain di sisi kelaki-lakiannya. dan lengkap sudahlah pengalamanku ketika aku berkumpul kembali dengan keluargaku. satu pertanyaan yang ada sekarang adalah. apakah aku dahulu seperti mereka ?. seperti kedua adikku yang kini memulai perubahan demi perubahan ?.

Kamis, 20 Maret 2008

ketika aku menjadi saya

apa ada perbedaan yang terjadi ketika kita mendeskripsikan diri kita dengan kata ganti orang pertama ?. seperti aku, saya atau gue. mungkin ada, kita berhak berpendapat sejauh apa pun kita mencoba menginterpretasikannya dalam otak kita. karena menurut saya perbedaan itu lumrah.

tapi, kali ini saya tidak akan berpendapat soal itu, atau pun mencoba membahasnya lebih jauh. tapi mengapa ketika saya begitu senangnya mendengar beat dari musik-musik yang diciptakan band band seperti : led zeppelin, the sigit, jet atau apalah. lalu saya coba memaknainnya dengan kata-kata musik garage atau pun band garage. kemudian timbul kebiasaan saya menuliskan kata-kata garage itu dimana-mana, di tempat apapun yang memiliki space untuk menuliskan kata-kata garage tersebut. pikiran saya seolah semakin terkontaminsasi dengan kata-kata garage tersebut. lalu terus-menerus mencari informasi tentangnya, hal-hal terbaru juga trend tentang garage itu sendiri. dan saya menjadi budak dari kata-kata garage saat itu.

hingga pada akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa saya bosan mendengar musik-musik garage tersebut. dan secara seketika pula, hilanglah minat saya yang tinggi tersebut--setidaknya untuk beberapa waktu, untuk terus-menerus mendengarkan dan menjadi budak atas hal yang saya namakan musik garage tesebut. saya mencoba mencari hal lain sebagai pelarian, sebuah kesenangan lain. tapi dalam kasus ini, berhubung saya sebagai penikmat musik, hal-hal tersebut tidak terlepas dari musik-musik juga dan segala aspek didalamnya.

begitu pun halnya ketika saya mulai mengenal kata-kata nocturnal--maaf sepertinya saya memang orang aneh, saya seolah begitu terpengaruh dengan kata-kata tersebut. nocturnal itu menjelma dalam diri saya, hingga begitu kuat. saya jadi kuat berlama-lama bersama malam hari, dan baru tidur menjelang pagi walaupun dipagi tersebut saya harus bersekolah. menikmati dinginya belaian angin malam, dan melihat pekatnya gelap malam menjadi favorit saya saat itu. dimasa-masa itu juga saya rasakan tidur siang lebih mudah bagi saya dari pada tidur dimalam hari. bahkan saya cenderung memposisikan diri saya sebagai binatang. seperti makna dan hakikat dari kata nocturnal itu sendiri. hingga suatu saat atas beberapa hal kebetulan, saya terlepas dari kata-kata nocturnal itu dan kembali menjadi orang normal.

tak perlu dijelaskan secara terperinci berapa banyak kata yang mempengaruhi saya seperti kata-kata diatas--terlalu banyak!. yang jelas, ketika saya mulai mengenal kata-kata seperti radikal, britpop, insomnia, punk, rock juga berbagai kata lainnya. hal yang terjadi adalah tidak jauh berbeda dengan yang saya tulis diatas. saya menjadi budak atas kata-kata tersebut. salah satu diantaranya, sebutlah seperti efek samping dari kebiasaan saya membaca. saat saya mulai menemukan idola atas seorang penulis.(walaupun karena suatu kebetulan. seperti saat saya mengedepankan istilah sekuler ataupun agamis. tentu buku-buku yang saya baca berhubungan dengannya). sesaat setelah saya membaca, saya pun ikut arus untuk menulis dengan tema dan gaya yang tidak jauh berbeda dengan apa yang mereka lakukan. seolah saya punya kewajiban untuk menuliskan kembali segala buah pikiran mereka, walah!. ( terima kasih para penulis hebat, almarhum-almarhum luar biasa yang mengilhami saya menulis.)

sebenarnya, telah lama saya mencoba memahami segala keajaiban tersebut. saya mulai mencernanya ketika saya dalam keadaan 'sadar'. dan saya berkesimpulan bahwa kita selalu terpengaruh dengan kata-kata yang selalu kita pikirkan. lalu saya mencoba bereksperimen dengan memaksakan menyukai beberapa kata tertentu, ataupun mencoba memandang sebelah mata kata-kata yang dikemudian hari saya anggap buruk. dan ternyata, berhasil!. saya menjelma menjadi kata-kata yang saya paksakan untuk disukai itu, juga menjadi sangat anti terhadap apa yang saya pandang sebelah mata tersebut.

hingga pada suatu ketika saya mendapat jawaban pasti, yang tak lebih berupa penguatan dari apa-apa yang saya baca dan coba simpulkan tentang keajaiban kata-kata tersebut. tepatnya beberapa hari yang lalu, ketika saya bersama seluruh rekan-rekan terbaik saya--setidaknya untuk saat ini. melakukan renungan disuatu malam. suatu renungan untuk membuat kekompakaan dan memompa semangat kami dalam menghadapi suasana sulit. suatu renungan yang benar-benar penuh perenungan, penuh keakraban juga air mata dengan suasana yang pekat (sudah-sudah kita tidak sedang membahas tentang renungan tersebut. walaupun ada keinginan untuk menuliskannya. mungkin ini kebiasaan menulis saya yang buruk, jika sedang menulis apa saja muncul kepermukaan).

di sana salah seorang pembicara membicarakan hal ini, tentang keajaiban kata-kata. mungkin dalam rangka menguatkan kepercayaan diri kita dengan menjadikan suatu kata sebagai panutan. tapi terlepas dari isi materi, mengapa sang pembicara memberikan efek signifikan tentang studi kata-kata ini bagi kita ?. apa karena sang pembicara mungkin telah menjadi idola saya atau pun kita--walaupun dengan segala kekurangannya (bukti baru bahwa label idola mempengaruhi pikiran dengan sangat). pada kesempatan itu beliau menyampaikan, bahwa kata-kata yang kita ucapkan mempengaruhi : pikiran, perilaku hingga kebiasaan kita. maka, semakin kuatlah pandangan saya tentang keajaiban kata-kata tesebut. betapa suatu perkataan dapat mempengaruhi hidup kita.

dan akhirnya saya pun lebih selektif untuk memilah setiap kata yang saya dengar ataupun saya perbincangkan. lebih jauh untuk memikirkan sebelumnya setiap kata ganti pelaku yang akan saya gunakan dalam setiap kesempatan. dan saya sangat menyadari kini bahwa disetiap kata : saya, aku atau pun gue punya daya tarik tersendiri, punya nilai jual tersendiri, dan bisa menguat dalam waktu-waktu tertentu. tinggal bagaimana cara kita mengolahnya agar terasa semakin baik. jadi ingatlah sekali lagi !, ingat bahwa kata-kata bisa mempengaruhi diri anda.

celoteh

aku teringat akan beberapa celoteh ringan dari beberapa temanku. kadang ungkapan yang terkesan instant itu hanya menghasilkan kesenangan sesaat. tapi beberapa yang aku coba tuliskan di sini selalu membuatku berfikir akan suatu hal yang semua orang dapatkan kesempatan atasnya, kehidupan.

suatu hari salah seorang teman baikku bercerita, dia bercerita dengan semangat, membuat para pendengar dengan antusias bersiap mendengarkannya. obrolan-obrolan seperti ini adalah bagian yang selalu kami bawa dalam sesi perbincangan ringan. penuh tawa dan sangat terkesan santai. tapi yang ini berbeda, sangat berbeda bahkan--atau mungkin hanya menurutku saja. berikut ini beberapa kutipannya :

anjing! tau ga' loe ?. sebelum kumail kemaren gue sempet ketakutan. tadinya gue ga' niat ikutan kumail. males baru balik jalan gitu, jadi mending tidur di kamar. tapi gara2 skarang udah kelas tiga, gue niatin aja ikut kumailan.

niat gw masih kuat. pas balik ke kosan juga anak-anak udah pada siap buat kumail. jadinya gue langsung ambil alat mandi terus masuk kamar mandi. eh, taunya dikamar mandi gue nemu komik bekas gue boker (maaf) kemaren. ya udah, gara2 gue masuk bawa rokok, plus punya niat boker, jadinya gue sempetin aja baca tuh komik. eh, ujung2nya malah males deh gw kumailan. seru kan ? baca komik+ngerokok+boker.

pas lagi enak2 di dalem. eh, si givano teriak dari luar. "san, kumail ga' loe ?.". gara2 gue lagi males, udah pewe, gue suruh dia duluan aja. tau2 dia jawab, "tadi Allah titip salam ke gue,san". "katanya kapan loe balik?", "dia udah kangen!". "mumpung gue lagi bawa pisau, mau gue bantuin ga, biar loe cepet balik ?".

(hahaha..beberapa anak mulai tertawa. dan temanku pun terpancing untuk melanjutkan ceritanya dengan menyelipkan beberapa tawa.)

setan, jelas2 aja gue kaget. gue pikir, 'anjing nih si givano, isengnya bikin gue takut'. gue langsung suruh dia nunggu. niat gue buat kumail jadi balik lagi. gue beresin urusan boker gue, rokok gue sama komik gue. gue masuk kamar pake baju, langsung deh ke mesjid.

gitu dom!, jadi gue kumail kemaren, percaya ga' loe ?.

(hhahaha..kita tertawa mendengar cerita tersebut)

teman-temanku yang berkumpul mendengarkan ceritanya sontak tertawa. karena memang sebelumnya kami telah lama bersama-sama dalam sesi tawa tersebut. hingga untuk cerita tadi pun. kami apresiasi dengan tawa yang terdengar begitu menggema.

dilain kesempatan salah seorang temanku bercerita panjang lebar tentang ceritanya yang lain. tetap dalam sesi yang sama penuh tawa. seperti kebiasaan beberapa pria-pria atau lebih tepatnya remaja tanggung berkumpul, penuh tawa dilengkapi dengan pekatnya asap rokok yang mengepul.

(ditengah-tengah kami tertawa mendengar sebuah cerita konyol--yang terkesan tolol malah,dari salah seorang teman. temanku yang lain memulai ceritannya)

pli, masih inget ga loe cerita si isan pas mau kumailan. gue tadi diceritain lagi sama si jae. udah aja gue bales cerita kaya' gini :

anjing, jae !. tadi juga malaikat Israfil nyamperin tukang terompet. katanya, "udah bener belom terompetnya ? mau gue tiup!". (hahaha..dia tertawa kami pun yang berkumpul bersama ikut tertawa). anak2 yang dengerin cerita gue langsung pada takut, pada ke mesjid buat solat !.(hahaha..kembali tertawa). si jae aja yang ketawa-ketawa doang kaya' yang ga' mikir. malah tetep diem nerusin ngerokoknya.

sungguh cerita-cerita tadi membuat dunia berwarna dengan jenakanya kaum muda, para remaja. membuat mereka selalu ceria dan penuh semangat menghadapi kehidupan. tapi dibaliknya, diantara bagian-bagian penuh tawa tersebut, terselip pesan moral penting yang selalu mengajakku kepada kebaikan, walau hanya diwaktu-waktu tertentu. juga mengajakku untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya.

(walau jarang memang, semakin buruk saja karakterku sebagai seorang manusia. tapi, ah sudahlah. setidaknya diwaktu-waktu tertentu aku masih menyempatkan diri memikirkan petuahnya).

apa karena aku takut kepada siksa-Nya?. atau aku terlalu berharap akan surga-Nya?, seperti kebanyakan manusia?. atau memang hakikat manusia seperti itu?, aku pun tak begitu mengerti.


bagaimana dengan anda ?.

pribadi baru dan campursari

campur aduk perasaan ku tentang hari ini. hari ketika aku memulai beberapa kebiasaan baru. beberapa kebiasaan yang dahulu tak kunjung datang. juga ada warna ceria dihari ini ketika beberapa peristiwa datang silih berganti mengilhamiku.

aku sebenarnya tak ingin terlahir menjadi pribadi baru. tetaplah menjadi diriku yang dahulu, selalu menarik pikirku. tapi berkumpul bersama-sama dalam dunia yang luar biasa ini, membuatku merasa hangat ketika orang-orang silih berganti menyemangatiku. seperti dunia yang selalu membuat pergerakan teratur--entah itu rotasi atau pun revolusi, aku pun menjadi tertarik menjadi seorang yang selalu membuat penyesuaian baru.


kini, dahulu terlihat begitu kelabu.
aku tuliskan sebuah lembaran baru.
dengan spketrum yang dahulu hanya hitam dan putih.
kini terlihat cerah dengan berbagai warna baru yang tampak bersih.

masa lalu itu, ketika dendam ku buat membatu.
masa-masa ketika tawa ku buat menjadi candu.
saat ku buat tak bermakna sebuah kata rindu.
hingga ku tahu tak ada yang ku tuju.

lalu ku coba lemparakan batu dendam itu.
candu akan tawa ku buat sedikit bersahabat.
tak lupa ku coba maknai sebuah kata rindu.
apakah kini telah ada yang aku tuju ?.

lalu dering telephone menamparku dari pelamunanku, beberapa pesan singkat menikamku dengan kenyataan-kenyataan didepanku. dan teman-temanku masih berkelakar seperti biasanya.
ah, ternyata !...

Senin, 17 Maret 2008

elegi impotensi

apakah manusia terlilit lamunan panjang karena terbiasa dibelai kata-kata mengingkari ?. ataukah aku berjalan seorang diri mencari belaian lain ?, belaian-belaian yang lebih mesra, bahkan sangat intim ?. sangat ingin juga rasanya berkencan dengannya. hingga penuh gairah dan ingin merasakan peluk dan cumbu mesra dari para pelacur berjenis radikal dan bersuku ekstrimis ?. yang dikemudian waktu banyak orang menyebutnya kebebasan, dan mereka para cendikiawan langganan onani pikiran menyebutnya manusia bebas. manusia yang tak terikat dan selalu bergerak dinamis mengikuti goyangan panas para biduan gairah keingin tahuan dengan konversi pemberontakan ?.

benarkah itu ?, benarkah itu yang mereka cari ?. ataukah mereka terlalu sering menonton film seronok bernama kegetiran, lalu bermasturbasi dengan ketakutan dan mencoba menyetubuhi rasa gamang itu ?. hingga mereka berlari. mencari biduan lain, mencari pelacur-pelacur lain ?. aku tak tahu pasti !.

tidakkah dunia menyadari bahwa para pelanggan saritem bernama provokator selalu bertanya-tanya ?. uang yang mereka keluarkan untuk sebuah percobaan bersama ma' erot, ternyata memang menghasilkan sesuatu yang besar pula, sesuatu bernama keingin tahuan. dan dari setiap lembar majalah porno murahan, mereka menghasilkan suatu karya agung bernama demokrasi, reformasi, proklamasi hingga kudeta. juga dari serial-serial film porno yang mengilhami seseorang menciptakan lampu hingga pesawat luar angkasa.

mereka semua orang-orang yang senang berzinah dengan barang haram bernama rasa ingin tahu dan penasaran. juga menikmati tubuh wanita-wanita penghibur berjenis pertanyaan. hingga pelacur demi pelacur terkutuk berinisial percobaan mereka gilir setiap hari. kemudian lahirlah para anak haram. anak haram hasil hubungan membangkang yang haram. hingga anak-anak haram itu kini berguna, bahkan banyak orang menikmati hasil keringatnya, membutuhkannya malah. aku mulai meresapinya : anak haram tidak selalu sia-sia, itu tanggapanku dulu. walaupun mereka hasil perbuatan nakal yang menyalahi estetika sekalipun.

aku sering membandingkannya dengan mereka yang mempelajari seks dengan benar, pada kamasutra edisi undang-undang dasar, atau pada majalah porno berkelas seperti playboy yang selalu mengedepankan estetika. mereka memang tidak siap dengan hukum publik, hingga terlihat biasa-biasa atau bahkan lebih tepatnya kurang bersinar. tunduk patuh, juga mau diajak berkompromi sebelum meniduri gadis perawan berlabel aturan. selalu mengikuti petunjuk halal berpacaran dengan tahap menghapal, lalu menikah direstui badan yang bernama sekolah. hingga wanita yang kini diberi nama pekerjaan itu halal baginya. terlihat biasa saja bukan ?.

padahal mungkin dia seorang dengan gairah seks tinggi terhadap wanita jalang bernama percobaan. selalu ingin berkencan dengan para pelacur di tempat bernama penemuan. tapi, semuanya tak bisa diraihnya. tak berani lebih tepatnya karena terhalang satu-dua hal yang bersinggungan kuat dengan etika. atau orang tuanya sering berkata, "nikah dulu, baru boleh berharap punya anak."

ah, sepertinya untuk orang seperti mereka. kalaupun keinginannya memaksannya untuk mendatangi para pelacur bernama membangkang itu, dia akan bermain aman dengan berlindung dibalik kondom berlabel agama, negara, norma, adat atau yang terbaru berlabel perdamaian. hingga tak jadi lahir anak-anak haram bernama gagasan.

sudahlah, lupakan saja. kini aku harus berfikir bahwa anak haram itu haram !, mutlak bahkan !. aku harus jadi penurut sekarang, setidaknya untuk beberapa waktu ke depan. sekarang aku hanya mencoba mendekati bagian perawan dalam otakku, yang lama belum terjamah. mencoba bergairah dengan sisi hatiku yang masih kelabu. mencari birahi lain yang kuharap bisa menjadi amat kuat, memberikan ketegangan sangat bernama penurut itu sendiri, hingga tubuh ini sampai ke tahap dibasahi keringat dingin bernama rasa malu.

lalu ingin rasanya merasakan berereksi dengannya, dengan kebaikan yang juga penuh aturan. tidak sekedar berejakulasi seronok menyemburkan calon-calon anak haram bersuku ekstrimis seperti sebelum-sebelumnya. karena ternyata selama ini aku hanya mencabuli kata-kata radikal, dengan gairah yang amat panas. hingga unsur manusiawi dalam berhubungan intim mencari jati diri ini aku kesampingkan. seperti yang dicontohkan majalah-majalah juga film-film porno murahan bernama pemberontakan yang dulu sering kulakukan.

kini aku hanya ingin bermain cinta sempurna dengan sisi penurutku, berhubungan badan berperi kemanusiaan dengan alam-alam kebaikan bernama penurut itu.
tapi mengapa begitu susah ?.

haruskah ku doping dengan alat bantu berlabel aturan ?.

haruskah majalah porno kelas atas berjudul sekolah memancingnya ?.

haruskah pula aku mempelajari kamasutra edisi keteraturan dengan sangat ?.

atau kini aku telah menjadi seorang impoten untuk melakukannya ?.

aku harap tidak, elegi ini harus kuakhiri!.

Minggu, 16 Maret 2008

mendekati surga

aku menelusuri sebuah jembatan, dibawahnya neraka menganga dimana-mana. mungkin kalian semua menemaniku. kita bersama-sama mendekati surga itu, terus berlari!. hanya bisa mendekati tak bisa tergapai, apalagi masuk kedalamnya. mungkin sedikit membuka pintu gerbangnya, saat satu kesuksesan diraih. tapi, berbahagialah ! karenanya kita terus bergerak dinamis.

sehingga sampai kapan pun manusia, seperti aku atau pun kalian tak pernah merasa puas. tapi, benarkah surga yang kita cari ?. yang aku tahu surga adalah kata yang amat-sangat universal juga tak kalah sakral. tak tersekat dimensi agama, suku-bangsa. juga jurang terjal yang disebut ruang ataupun waktu. hingga terlihat sempurna tak terkecuali.

dan ketahuilah pula karena jasad yang kita tempati ini hanyalah bingkai. bigkai dari segala kegetiran hati dan pergulatan pemikiran yang tak pernah bisa kita isi dengan sepenuh hati. hanya menjadi media disetiap tawa atau pun tangis, juga sebagai kanvas saat kita menjalani hidup di dunia. hingga orang-orang berkata, "aku, bukanlah aku ?". dan kita terus bersamanya, bersama sudut pandang bahwa manusia tak pernah puas. hingga kesuksesan demi kesuksesan diraih, dan bosan untuk menghampiri lagi.

hanya mengikuti kemana jiwa melayang. dan ketika raga ini terasa kosong tak terkira, kita mencoba mengenal Tuhan, mempelajari asma-NYa, lalu meraba-meraba kebenaran. jika kita dapatkan sang kebenaran kita berteriak lantang atau sekedar bersembunyi dibalik argumentasi dari setiap kejahatan yang diperbuat. lalu bersenandung ria bersama para setan yang menjauhkan kita dari surga. karena memang manusia tidak luput dari kesalahan, bukan ?. kemudian bingkai-bingkai itu diikat fikiran dibawanya terbang, mendatangkan berbagai karya seni yang membuat dunia terasa indah, menjadikannya kesenangan dalam perjalanan ini.

tapi, aku sering bertanya-tanya ?.pernahkan kau mendengar orang memangkas rambut selama 30 tahun ?. menjadi tukang pangkas rambut selama 30 tahun ?. apa bedanya memangkas rambut 15 menit dan 30 tahun. atau apalah pekerjaan mereka selain itu. menjadi tukang becak, lalu mengayuh becak terus menerus selama 30 tahun. maaf, sungguh aku tahu tujuan mereka suci, mencari rezeki halal walau hanya sesuap nasi. dan kita tak usah ikut sertakan variabel lain, para pelaku kriminal yang selalu bersama iblis di neraka sana. tapi, apakah surga jua lah yang mereka cari ? ataukah karena mereka telah mendapati diri mereka menjadi 'aku yang hakiki' ?.

atau mereka lelah, lalu berhenti ditengah-tengah jembatan ?. hingga putus asa memenuhi bingkai jiwa mereka, menengelamkan fikiran mereka. lalu mereka berhenti mendekati surga itu ?, padahal surga dihadapan mereka. surga yang selalu menghasilkan tawa. surga yang menghasilkan kesuksesan demi kesuksesan. surga yang membuat manusia tidak pernah puas sebelum menggapainnya, lalu tiada henti membuat inovasi dan mengembangkan terus ilmu pengetahuan. dan juga mungkin saja surga yang telah kita coba buka sedikit demi sedikit. sayang, mereka tetap berhenti. membiarkan harapan mereka dibakar api neraka yang berkobar panas, menjilat-jilat cita-cita mereka juga menghanguskan otak mereka yang bersinar terang, yang kini telah hitam pekat dicumbui api neraka.

tidakkah keindahan surga membuat semangat mereka kembali bercahaya ? kembali bermakna ?. menikmati setiap tawa dan kesenangan yang menunggu di dalamnya ?. tapi itu mereka, kita tak boleh menyerah. terus berjalan, mendekati surga. aku hanya terus membayangkan surga adalah suatu karya Tuhan paling agung, penuh kesenangan atau kesempurnaan hakiki. yang aku tahu, di surga tidak ada orang bertikai, karena orang dengan dengki sebesar beras pun tak diizinkan masuk. di surga tidak ada sumpah serapah, karena di surga hanya terdengar kedamaian dan do'a bagi para kekasih Tuhan. di surga tidak ada orang yang memperebutkan hak-nya, karena segala kebutuhan yang paling baik pun telah disediakan Tuhan. di surga tidak ada orang yang berbuat jahat kepada siapapun sesama penghuninya, karena orang dengan kejahatan seringan daun pun tak diizinkan masuk. jadi, ayo kawan ! tinggal sedikit lagi. kita nikmati surga bersama. karena aku pun belum menjadi aku yang hakiki. serta maut belum memisahkan jiwa ini dari raganya.

kutunggu kalian di surga !, dan semoga kita akan bertemu lagi di surga. surga kesuksesan juga surga yang damai tak perduli itu berada di alam yang bernama dunia ataupun akhirat. amien!.

Jumat, 14 Maret 2008

Ahmad Wahib

alangkah menderitanya kehidupan batinku.
kehidupan yang bergantung pada orang lain membuat batinku tersiksa dan kemerdekaan pribadiku seolah-olah hilang.
aku ingin lepas-bebas walaupun menderita secara jasmaniah.
tapi, bisakah orang menggunakan kebebasan batinnya dalam penderitaan jasmaniah yang di luar batas ?
apakah guna kemerdekaan jika tidak mampu memperggunakannya?


31 Desember 1971
Ahmad Wahib

identitas diri

aku bukan penulis.
tak ingin membual,
atau mencoba puitis.

ini intimidasi.
aku tak bisa berlari.
lalu, buku dan pena menemani.

menarik?munkin.
tapi perlu selektif, agar jauh dari subjektif.
dan objektif kata yang selalu aku cari.

tak bisa ku cegah.
dan ternyata memang menarik,
aku pun semakin tertarik.

tak tahu pasti apa yang ku tulis.
karena aku juga bukan seorang jurnalis.
tapi buku dan pena tetap tersenyum manis.

hangat, bersahabat.
tak bisa ku tolak !.
hanya terus menulis.

dari sekedar basa-basi.
dan tanpa kusadari.
"ini identitas diri".

tanpa kusadari, disuatu malam aku ingin menulis. tak ada makna yang bisa ku ikat. hanya kosong yang tersirat. mungkin hanya lennon menemaniku menulis kedamaian, wahib mengajakku berdiskusi tentang ketuhanan dan gie membimbingku hidup lurus pada sebuah prinsip dengan satu pegangan, KEBENARAN!.

sekolahku

entah kenapa hari ini aku ingin berbagi cerita tentang sekolahku.
tapi, dari mana aku harus memulainya ?.
haruskah aku gambarkan secara deskriptif ?.


sekolahku berdiri megah di sebuah lahan besar, entah berapa luasnya. karena sepertinya tak ada satu orang pun dari kami-para murid, yang mengetahuinya. mungkin karena begitu megahnya, hingga setiap orang yang menjadi bagian didalamnya nampak merasa enggan untuk menghitungnya. terdiri dari dua lantai dan terbagi menjadi dua bangunan utama. sekolahku berdiri begitu kokoh, menjulang langit. hampir lupa, sekolahku terletak di sebuah komplek. dua bangunan megah tersebut dipisahkan oleh jalan utama komplek. sebelumnya ada halaman utama sekolah dan tempat parkir besar, sebelum jalan utama komplek memisahkan kedua bangunan megah tersebut. begitu besarnya halaman dan tempat parkir itu, hingga pohon-pohon berukuran raksasa tumbuh bebas menghiasinya. juga ada halaman belakang, dengan lapangan sepak bola megah. dan saking megahnya anak-anak disekolahku mengenalnya dengan istilah karbala. yang berarti suatu padang besar nan luas jauh di timur tengah sana.

begitu menginjakan kaki disekolahku nuansa cat kelas atas-bukan cat murahan, membalut setiap lekuk temboknya. ah, aku jadi teringat ketika pertama kali aku berkunjung ke sekolah ini. seseorang yang pertama kali aku temui-yang kini ku kenal sebagai guruku, berkata "kombinasi cat ini hasil penelitian, jadi nantinya setiap pelajar atau pun pengajar akan merasa senang berada di dalamnya(kebetulan waktu itu sekolahku sedang dicat ulang). begitu pun yang lainya, dari metode mengajar hingga waktu istirahat adalah hasil penelitian yang membantu segala aspek pengajaran." itu selalu ku ingat. megahnya sekolahku pun semakin terasa, karena marmer menjadi pilihan utama pengganti ubin, itu untuk lantai bawah saja. karena lantai atas dibalut parket ekslusif dengan catatan : dilarang mengenakan sepatu. tak lupa setiap kelas dipersenjatai dengan sebuah AC, dua jenis bor pun-hitam&putih, menjadi pengawal tetapnya.

impresi pertama, bagi setiap orang yang pertama kali berkunjung ke sekolahku adalah : "luar biasa, berapa banyak ruangan kelas disini?". tetapi, walaupun ruangan sekolahku begitu banyak. karena menijau dari aspek efisiensi, maka hanya beberapa ruangan saja yang sering dipakai-itu pun multifungsi. jadi jika anda berkunjung ke sekolahku, tak usah repot-repot mencari ruangan mana yang selalu penuh dengan riuh anak-anak remaja tanggung yang selalu berbahagia.

lalu, dari mana aku dapat informasi tentang sekolah megah ini ?. jangan tanya betapa ngetopnya nama sekolahku di luar sana. hingga pelajarnya terdapat dari berbagai pelosok daerah negeri ini, bahkan luar negeri !. luar biasa bukan ?. jika ada orang yang bertanya kepadaku,"dimana kamu sekolah ?". tak berapa lama setelah aku menjawab, mereka akan menganalogikan sekolahku dengan matahari. "apa, matahari ?!." pikirku terlalu berlebih mereka menyanjung. matahari terlalu banyak memberikan energi untuk bumi ini. sedangkan sekolahku, mungkin hanya beberapa orang yang kebetulan bejualan di wilayah sekolah saja, hingga mereka memuji sekolahku karena menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga komplek. dengan membuat kantin dan menyediakan kamar kost bagi para pelajar asal luar daerah.

ini yang paling istimewa. tidakkah kalian tahu betapa menggemanya nama baik kepalah sekolahku-ataupun seluruh pengajar dan semua aspek civitas akademika sekolahku, di dunia pendidikan negeri ini ?. dipersenjatai dengan jargon sekolah kami yang mentereng 'sekolah para juara' dan embel-embel kreativitas, intelegensia dan akhlak, luar biasa !. mereka menjadi bahan renungan para pemerhati pendidikan negeri ini. hingga setiap anak yang berjuang mencari ilmu disekolahku mendapat gelar cendikiawan muda. nilai pretisius untuk seorang pelajar.
memulai pelajaran pukul 07.20 tak pernah terlihat para cendikiawan muda yang datang terlambat. hanya beberapa orang yang terlihat rajin bersilaturrahmi dengan guru piket, tepat lima menit setelah bel berbunyi. disana mereka 'numpang' berolah raga. sekedar push-up mungkin-sehat bukan?, begitupun halnya ketika kami melaksanakan shalat dzuhur plus-plus, banyak cendikiawan muda terlihat berolah raga kembali, sekedar berpush-up ria. mungkin karena saking inginnya mereka berolah raga, hingga tempat ibadah dibuat gymnasium, Astaghfirullah!. sebagian lainnya gemar berinfak untuk kaum tidak mampu. karena disekolah kami sangat terkenal istilah subsidi silang, dan memuliakan mustadh affin. hingga kami gemar berinfak dan memuliakan kaum tidak mampu. suatu nilai plus untuk embel-embel yang dulu terasa mubadzir 'kreativitas-intelegensia-akhlak'.

yang tak kan kau dapat di sekolah lain adalah, setiap cendikiawan muda di sekolahku begitu dekat dengan para pengajar, karena disini tidak dikenal siswa dan guru. yang ada hanyalah mitra belajar. suatu konsep agung yang harus dibayar mahal oleh para cendikiawan muda dengan menghargai mitra istimewanya begitu rupa. hingga mereka tidur bersama di suatu tempat kost, masih tetap saling menyapa ketika sama-sama bolos. ups, maap di sekolahku tidak pernah ada yang bolos !. dan saling mengapresiasi hingga kadang-kadang terasa seperti depresiasi. hingga memperkuat kebiasaan berinfaq yang menyebabkan cendikiawan muda yang sedikit menyimpang-tidak shalat dijama' misalnya bisa menukar sanksi dengan nominal antara 50 ribu hingga 8 juta rupiah !. suatu penawaran yang menarik bukan ?.

mungkin itu sebuah garis keturunan yang diturunkan kepala sekolah kami, para penghuni kerajaan surga. keluarga megah pendiri sekolah megah berjargon 'sekolah para juara'. keluarga tersebut menjadi garda depan di sekolahku dan memprakarsai-atau memonopoli aku juga tak tahu, segala hal di sekolahku. bapak negara atau sang kepala sekolah sangat jarang datang ke sekolah ini, saking jarangnya rasanya lebih banyak jumlah hari libur dibanding jumlah kedatangan beliau ke sekolah ini. ah, sudahlah mungkin beliau sibuk mengurusi pendidikan negeri ini, pendidikan negeri lebih utama dari sekolah kami ?. sekolah tercintanya, yang sering membuat air matanya menetes ?. namun, suatu saat ketika beliau datang kita harus mengharu biru penuh tawa perih untuk menyambutnya. mengagungkannya malah!.

kini, ibu negara dan para asistennya yang tampak sering mengunjungi sekolah kebanggaannya. bersama kerabat kenegaraan yang lain. jangan tanya kami apakah ini KKN, karena disini tidak diajarkan. yang aku tahu setiap anggota keluarga dapat menjabat jabatan penting disini. juga mendapat hak ekslusif, hanya itu yang aku tahu, tidak lebih. setahuku ibu negara pun hanya seorang menantu, sampai akhirnya ibu negara, baru-baru ini mempekerjakan para asisten terbarunya. seorang pilot dan dua pramugari berjilbab yang nampaknya umurnya tidak berbeda jauh denganku. para asisten baru itu sangat rajin mengikuti perintah ibu negara. saking rajinnya mereka menambah beban pekerjaan mereka dari tingkat kewajaran. seorang pilot dan dua orang pramugari idealnya hanya berniaga sepanjang perjalanan sebuah pesawat terbang. lain halnya, armada penerbangan yang satu ini amat rajin membersihkan sekolah. hebat bukan ?. alih-alih mengikuti penerbangan, mereka menjadi pelayan eksklusif. cerita pun berlanjut ke tahap berikutnya. jika KKN tidak diajarkan disini, lalu kreativitas-intelegensia-akhlak menjadi landasan. kini sang ibu negara mengajarkan tentang cara memaknai emansipasi wanita. hingga setiap hawa bekesempatan mendapatkan lapangan pekerjaan seluas dan sekeras para kaum adam, seperti kedua pramugari tadi.

begini lengkapnya, mungkin jika R.A. Kartini masih hidup beliau akan tertawa bahagia melihat hasil kerja keras ibu negara. terbahak malah, hingga keluar air mata dan sakit tenggorokannya. dan akhirnya beliau menyesal memperjuangkan emansipasi wanita yang kini membuatnya sakit tenggorokan. betapa tidak, akhir-akhir ini kami para cendikiawan muda mendapat tontonan heroik dari para pramugari tersebut. mereka mengangkat pot-pot tanaman ukuran besar, mencuci toilet pria ketika jam belajar-biasa dipergunakan. hingga mengasuh anak putra kerajaan, dan mengantar beragam jenis makanan. itu semua dibawah perintah ibu negara yang terkenal dengan sifat kepemimpinannya. padahal sebelumnya hanya seorang hercules yang mampu melakukannya, dan kini para wanita tersebut mendapatkan emansipasinya. walaupun sedikit di luar batas estetika.

ah, sudahlah tak usah panjang lebar membicarakan stuktur kepemilikan sekolahku yang ekslusif. ataupun bangunan megah yang menjadi tempat utama ku mencari ilmu. kini kita bicarakan para cendikiawan muda. mereka aktif dan rajin, sesuai dengan jargon 'sekolah para juara : kreativitas-intelegensia-akhlak'. semua kriteria terpenuhi!. luar biasa konsep agung para keluarga kenegaraan diterjemahkan oleh seluruh armada pengajar menghasilkan cendikiawan-cendikiawan muda yang unggul. salah satu kegemaran mereka saat ini adalah bermusik, segala yang berhubungan dengan musik mereka gemari, terutama nasid. nasid yang penuh distorsi, pekat dengan beat drum yang mengguncang membuat para cendikiawan muda dengan senang hati berpogo, berslum dance atau pun sekedar moshing ringan hingga membuat atmosfer moshpit yang sejuk, kental dengan nuansa islami. pernah dengar para nasidstar berikut ini : jim morrison, mick jagger, kirk hammet, thom yorke beserta grup nasid mereka seperti metallica!. atau mungkin nasidstar lokal seperti : ariel, reda, rekti, giring, pasha hingga alm ivan 'scumbag' dengan grup nasid mereka seperti seringai ataupun komunal, cukup familiar bukan?. itulah yang mereka gemari saat ini, menirukan cara berpakaiannya yang islami, segala yang mereka konsumsi hingga potongan rambut dan gaya hidup mereka. mungkin kegemaran akan musik nasid ini adalah efek samping dari kebiasaan para cendikiawan muda membaca dan mempelajari Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. dengan qira'at arabic kental yang tidak pernah terlepas dari mulut-mulut mereka yang selalu haus ilmu.


akhirnya, lega rasanya hati ini. bercerita tentang sekolahku, kebanggaan ku!. dengan segala asa yang mengharu biru didalamnya.
ini hanya persepsiku dengan satu persfektif singkat yang amat buruk, dan kita semua punya persfektif berbeda dengan kepala yang berbeda pula.
tanpa ada maksud negatif, mari saling menghargai.

jeruji besikan rasa takutmu!

"hari ini seolah menjerit suram,
dan kini malam pun semakin muram.
menyergapku untuk hadapi masa depan.

mana masa depan paling suram?.
coba ku dekati, ingin berhadapan.
hingga tak berdaya!.

akan ku gengam kau!"

ini tahun terakhirku mengenyam pendidikan di jenjang sekolah menengah atas.
ada rasa takut untuk hadapi masa depan, hanya berusaha optimis menerjangnya.
kadang rasanya ingin hidup ini berhenti, stagnan.
tak usah melaju, atau kembali terulang.
jadi mari tertawa bersama, ini masa-masa indah.
hasilnya?bukan bayangan masa depan yang sering datang.
tapi kenangan-kenangan masa lalu yang penuh canda & tawa.

kalau aku coba bayangkan masa depan.
rasanya berat, penuh tanggung jawab.
waktu untuk bersenang-senang seolah dibawa terbang.
disembunyikan di tempat paling tak terjamah.
atau dibakar makhluk paling jahat di alam raya ini.
hingga setan pun merasa segan untuk menggodanya.
tapi seperti itu hanya membuat kita menjadi seorang penakut yang pesimis.
sekali lagi mari tertawa.

tertawa kali ini untuk sembunyikan rasa takut,
tertawa untuk tetap tegar menjadi seorang yang berjiwa besar,
juga tertawa untuk mendekap erat kesenangan.
seperti tawa saat hal paling menarik meneror kita.


"aku harap hari-hari berikut menjadi cerah.
matahari bersinar mesra, bulan pun bersenandung riang.
seperti tawa disetiap kemenangan armada merah, liverpool kebanggaanku.
dan sinar terang raut wajah kita dihari-hari yang lalu,
yang selalu kita cari, hingga hari tua menyapa.
hingga pelangi tak lagi menjadi penyejuk ketika hujan reda.
dan hingga rakhmat Tuhan memanggil kita ke haribaan-Nya."