Minggu, 16 Maret 2008

mendekati surga

aku menelusuri sebuah jembatan, dibawahnya neraka menganga dimana-mana. mungkin kalian semua menemaniku. kita bersama-sama mendekati surga itu, terus berlari!. hanya bisa mendekati tak bisa tergapai, apalagi masuk kedalamnya. mungkin sedikit membuka pintu gerbangnya, saat satu kesuksesan diraih. tapi, berbahagialah ! karenanya kita terus bergerak dinamis.

sehingga sampai kapan pun manusia, seperti aku atau pun kalian tak pernah merasa puas. tapi, benarkah surga yang kita cari ?. yang aku tahu surga adalah kata yang amat-sangat universal juga tak kalah sakral. tak tersekat dimensi agama, suku-bangsa. juga jurang terjal yang disebut ruang ataupun waktu. hingga terlihat sempurna tak terkecuali.

dan ketahuilah pula karena jasad yang kita tempati ini hanyalah bingkai. bigkai dari segala kegetiran hati dan pergulatan pemikiran yang tak pernah bisa kita isi dengan sepenuh hati. hanya menjadi media disetiap tawa atau pun tangis, juga sebagai kanvas saat kita menjalani hidup di dunia. hingga orang-orang berkata, "aku, bukanlah aku ?". dan kita terus bersamanya, bersama sudut pandang bahwa manusia tak pernah puas. hingga kesuksesan demi kesuksesan diraih, dan bosan untuk menghampiri lagi.

hanya mengikuti kemana jiwa melayang. dan ketika raga ini terasa kosong tak terkira, kita mencoba mengenal Tuhan, mempelajari asma-NYa, lalu meraba-meraba kebenaran. jika kita dapatkan sang kebenaran kita berteriak lantang atau sekedar bersembunyi dibalik argumentasi dari setiap kejahatan yang diperbuat. lalu bersenandung ria bersama para setan yang menjauhkan kita dari surga. karena memang manusia tidak luput dari kesalahan, bukan ?. kemudian bingkai-bingkai itu diikat fikiran dibawanya terbang, mendatangkan berbagai karya seni yang membuat dunia terasa indah, menjadikannya kesenangan dalam perjalanan ini.

tapi, aku sering bertanya-tanya ?.pernahkan kau mendengar orang memangkas rambut selama 30 tahun ?. menjadi tukang pangkas rambut selama 30 tahun ?. apa bedanya memangkas rambut 15 menit dan 30 tahun. atau apalah pekerjaan mereka selain itu. menjadi tukang becak, lalu mengayuh becak terus menerus selama 30 tahun. maaf, sungguh aku tahu tujuan mereka suci, mencari rezeki halal walau hanya sesuap nasi. dan kita tak usah ikut sertakan variabel lain, para pelaku kriminal yang selalu bersama iblis di neraka sana. tapi, apakah surga jua lah yang mereka cari ? ataukah karena mereka telah mendapati diri mereka menjadi 'aku yang hakiki' ?.

atau mereka lelah, lalu berhenti ditengah-tengah jembatan ?. hingga putus asa memenuhi bingkai jiwa mereka, menengelamkan fikiran mereka. lalu mereka berhenti mendekati surga itu ?, padahal surga dihadapan mereka. surga yang selalu menghasilkan tawa. surga yang menghasilkan kesuksesan demi kesuksesan. surga yang membuat manusia tidak pernah puas sebelum menggapainnya, lalu tiada henti membuat inovasi dan mengembangkan terus ilmu pengetahuan. dan juga mungkin saja surga yang telah kita coba buka sedikit demi sedikit. sayang, mereka tetap berhenti. membiarkan harapan mereka dibakar api neraka yang berkobar panas, menjilat-jilat cita-cita mereka juga menghanguskan otak mereka yang bersinar terang, yang kini telah hitam pekat dicumbui api neraka.

tidakkah keindahan surga membuat semangat mereka kembali bercahaya ? kembali bermakna ?. menikmati setiap tawa dan kesenangan yang menunggu di dalamnya ?. tapi itu mereka, kita tak boleh menyerah. terus berjalan, mendekati surga. aku hanya terus membayangkan surga adalah suatu karya Tuhan paling agung, penuh kesenangan atau kesempurnaan hakiki. yang aku tahu, di surga tidak ada orang bertikai, karena orang dengan dengki sebesar beras pun tak diizinkan masuk. di surga tidak ada sumpah serapah, karena di surga hanya terdengar kedamaian dan do'a bagi para kekasih Tuhan. di surga tidak ada orang yang memperebutkan hak-nya, karena segala kebutuhan yang paling baik pun telah disediakan Tuhan. di surga tidak ada orang yang berbuat jahat kepada siapapun sesama penghuninya, karena orang dengan kejahatan seringan daun pun tak diizinkan masuk. jadi, ayo kawan ! tinggal sedikit lagi. kita nikmati surga bersama. karena aku pun belum menjadi aku yang hakiki. serta maut belum memisahkan jiwa ini dari raganya.

kutunggu kalian di surga !, dan semoga kita akan bertemu lagi di surga. surga kesuksesan juga surga yang damai tak perduli itu berada di alam yang bernama dunia ataupun akhirat. amien!.

5 komentar:

Titoy mengatakan...

apa benar kita dalam jalan menuju kesana
kadang kuragu kita/ aku berada pada jalan yang salah
pelamunannya komplikatif
dan kadang membuat rapuh(tertawa),
yang sebagian orang tak rapuh karenanya

Titoy mengatakan...

-------------------------------
(interupsi)

tapi, aku sering bertanya-tanya ?.pernahkan kau mendengar orang memangkas rambut selama 30 tahun ?. menjadi tukang pangkas rambut selama 30 tahun ?. apa bedanya memangkas rambut 15 menit dan 30 tahun. atau apalah pekerjaan mereka selain itu. menjadi tukang becak, lalu mengayuh becak terus menerus selama 30 tahun.

soe hoek gie???

garasi kata mengatakan...

aku pikir, apapun jalan kita menuju kesuksesan. kita coba sebrangi nereaka menuju surga.

surga, pikirkanlah lagi kata-kata itu!.

yang kedua, bukan!!.
itu wahib, retorika yang dia berikan bahwa islam pun--agama kita, tidak memberikan peluang menjadi orang yang lelah mendekati surga-nya.

menarik bukan, persfektif kita kini bersinggungan!.

Titoy mengatakan...

yaa,,,sangat setuju
banyak neraka-neraka yang mesti kita lewati

sudah berapa neraka yang anda lewati?

kadang-kadang itu mengkondisikan kita untuk berpikir bahwa kita orang tersial sealam semesta ini

surga?
ya,, aku pun masih bingung

garasi kata mengatakan...

aku tak suka menghitung berapa neraka yang telah aku lewati, juga berapa besar gerbang surga yang telah kita coba untuk membukanya. itu membuat kita sedikit lemah, hingga daya kreasi dan semangat juang kita terasingkan dibaliknya.

atau kita akan berkata ringan, aku telah sukses. semoga itu bukan hakikat hidup yang kita cari.