Senin, 01 Desember 2008

overhaul

nostalgia itu membuka mata kembali.
mulai lagi dan memancing gairah.
coba ku ikat makna lagi.

hanyut kembali pikiranku di alam terang.
dimana mulutku kembali bernyanyi riang.
dan himpunan semangatku kembali menyatu.

nostalgia itu kata yang sangat damai.
saat otakku hampir mendidih.
tawaku menenangkannya kembali.

hari-hariku beberapa saat yang lalu kaku, kini menjadi kemayu.
ayu dan malu-malu menyapaku.
untuk kembali bermain-main di taman ini.

semangatku pernah ditangkap robot-robot belalang tempur.
kesatria hebatku jaman dulu.
itu semua hanya halusinasi, muslihatnya terkunci dalam kata arogansi.

kini imaginasiku kembali merdeka.
ditiup-tiup malaikat surga.
yang dulu dibawa bersembunyi dibalik teman-temanku.

teman-temanku yang dulu sembunyi-sembunyi malu.
menyapa merdu berduyun-duyun.
menuruni bukit, lembah dan antariksa.

dan merdeka itu aku yang cari.
kau dan aku, teman-temanku.
kita ini proklamator, dan mereka para diktator.

mereka itu menyekat nyawa dari raganya.
jeans belel dan musik rock melambai kencang.
sekat itu lenyap, dan darahku kembali mengalir deras.

hingga fluida ini, memancar deras memacu otakku.
memburu seluruh waktu, dari aliran darah dan oksigen yang tersendat.
lepaskan aku dari pejaman mata.

tak perlu akupun mengerti.
ini oktan tingkat tinggi, terkompresi dalam silinder dan torak maju mundur.
listrik menyengat, memantik api.
pembakaran sempurna, dan efisiensi dalam takaran angka satu mencoba melaju.

1 komentar:

m u t i a mengatakan...

seperti biasa..
radikal berat!

dari mana kau dapat kata-kata seperti itu nak?

dibenturkankah keningnmu oleh meteor frase-frase?

dahulu saat guru mengajar, bahasa tidak jadi sebegini menariknya...