Selasa, 08 Juli 2008

harus dicoba (mungkin)

Langit masih biru, setidaknya itu yang tetap aku rasakan. Awan masih saling beriring-iringan. Melengkapi birunya langit yang nampak bak singgasana baginya. Ada sembilu diantara birunya langit itu. Walau tak ada petir, atau hujan tak serta merta tumpah ruah menerjangku. Tapi, pelangi pun tak nampak di sana. Ada diantara langit biru itu yang mungkin beranjak mendung. Tapi seharusnya tak terlalu besar juga tak perlu kurasakan hingga begitu besar. Atau, mungkin memang aku yang salah melihat dan merasakan. Bagaimana jika sebenarnya si ‘langit mendung’ itu adalah badai ?. Badai yang mulai merangkak datang, dan segera menyergapku. Menerjang dengan ganas, dan meluluh-lantahkan semuanya. Aku menjadi diantara sebagian yang tak banyak tahu. Merasakan nikmatnya langit biru mungkin bagian dari harapan. Kenikmatan yang bisa saja tak akan terulang. Tapi, mempersiapkan terjangan yang dicurigai badai itu bisa menjadi jauh lebih penting. Mungkinkah, sesekali orang harus merasakan akan adanya sebuah badai ?. Karena pernah pula terlintas di kepalaku, bahwa bukan badai jika tak menghacurkan. Jadi, mungkinkah pula menikmati badai adalah bagian dari kenikmatan juga ?. lama-lama hingga begitu lama kita bisa merenunginya. Dan ah, ternyata masih ada satu harapan lain. Harapan yang terlalu banyak dilupakan, karena begitu terlena dibuatnya. Bukankah bisa saja bahwa itu hanya mendung. Tepat seperti perkiraan awal. Bukankah begitu indah, jika setelah menikmati birunya langit, kita kemudian digoda oleh ‘si mendung’. Yang ternyata hanya menghasilkan hujan gerimis. Hujan yang seringkali memanggil-manggil kita untuk bermain bersamanya saat kita kecil. Hujan yang melangkapi kehangatan suasana dua makhluk yang sedang mabuk kepayan. Hujan yang dilain waktu bisa menjadi obat ketika terik memancar. Hujan itu bisa menjadi surga. Setelahnya kita tinggal mengharapkan pelangi datang. Begitu indah, tepat disore hari setelah semuanya berlalu. Hingga hujan kecil itu membuat sejuk suasana, ketika kita kembali mencoba menikmati luasnya langit. Hingga sang matahari terbenam. Sesuatu yang indah-amat-sangat. Untuk yang ini memang harus dicoba, harus dicoba hingga matahari tenggelam. Dan memang benar adanya, jika tenggelam kedalam pelamunan luas bisa begitu memusingkan.

Tidak ada komentar: