Minggu, 06 Desember 2009

SEPERTI MENULIS NOVEL, sebuah pengalaman menarik yang terkesan bodoh

dimulai pada hari jumat, dimana saya bangun jam 2 siang. luar biasa bukan ? benar, memang luar biasa. lalu beberapa waktu melongo tidak jelas, meratapi rencana keluar kota yang nampak tidak jadi. karena sepertinya memang para laki-laki muda tak perlu rencana, langsung hajar. dan memang hidup saya seperti terkatung-katung pada waktu itu. tidak ada kegiatan.

tiba-tiba rahman, seorang teman lama yang juga adik kelas dan parter band saya mengirim pesan di yahoo messenger. menanyakan waktu futsal, kurang lebih begitu saja isinya. saya pun terhenyak, dan langsung ingat bahwa malam ini ada janji futsal dengan teman-teman seangkatan saya di sma. konfirmasi sana-sini, juga sedikit chating yang menjadi lama dengan titoy ternyata tidak jadi. karena satu dan banyak alasan. perasaan weekend ini akan menjadi tidak jelas kembali muncul. hingga kemudian beberapa becandaan saya, titoy dan rahman beberapa hari lalu terjadi. si rahman akan datang ke bandung. dan tiba-tiba pula muncul sms dari bapak ketua himpunan, memberitahukan untuk partisipasinya di esok hari karena akan diadakan kompetisi mobil listrik nasional. karena kebetulan di kampus kami para wakilnya adalah anak-anak mesin. jadi esok hari akan menjadi hajatan anak mesin katanya. diselingi beberapa sms iseng dari keisha yang juga teman sma saya. lebih tepatnya mantan pacar dari eks-teman kost saya dijaman sma katanya, saya masih kurang percaya. hanya membuat beberapa tertawaan panjang.

si rahman pergi jam 4 dari jakarta, rencananya 'pengen main' katanya setelah futsal berakhir. dan dia belum tahu bahwa futsal tidak jadi. untuk yang ini kita singkat saja, karena bukan ini yang saya ingin tuliskan sebenarnya. keberangkatan di undur, dan akhirnya dia datang jam setengah sepuluh malam. sebelum keberangkatan, tiba-tiba muncul ide untuk menyewa studio band dengan titoy, karena weekend diperkirakan semua studio penuh. setelah googling dan mendapat informasi banyak studio. si titoy menelpon semua studio, dan hasilnya hanya 1 studio saja yang kosong. dan kita pesan untuk jam 11 malam, dengan lokasi dan nama yang tidak kita ketahui. luar biasa, hebat.

selama rahman di perjalanan, saya beberapa kali memberi informasi tentang latihan. dan singkat kata dia pun mengiyakan. setelah sengaja mandi hampir jam 9 malam, karena ini masuk studio pertama kalinya lagi bagi saya setelah hampir 6 bulan. lalu makan malam yang di ganggu rahman karena minta di jemput di ciwalk. langsung cabut jemput si rahman, dan ditengah jalan berita tidak diinginkan datang. studio mendapat masalah teknis dengan alat-alatnya, sehingga penyewaan di batalkan. begitu kurang lebih titoy mengabarkan. hasilnya lumayan dongkol, isi bensin dan akhirnya bertemu rahman.

langsung cabut, cari tempat ketemuan di daerah gasibu. si rahman makan, dan saya menggodanya untuk memberi traktiran. karena belum lama ini dia ulang tahun. makan-makan dan konfirmasi titoy, rahman pada niat utamannya untuk mengajak saya tidur di rumah si titoy. katanya 'pengen bikin lagu'. mungkin dia kira membuat lagu seperti menyeduh kopi, sori man. karena kita hampir 6 bulan juga tidak berkumpul. dan akhirnya kita ke rumah titoy juga.

saya dan titoy seperti telah merencanakan sesuatu untuk meminta traktiran, padahal sama sekali tidak. sampai akhirnya rahman bersedia karena paksaan, sori lagi man. kita pun pergi ke Classic Rock Cafe, sesuai dengan rujukan saya. di jalan beberapa jokes terjadi, dan seperti biasa. rahman adalah seorang pecundang, dia selalu menjadi bahan lawakan bagi kita, lagi-lagi sori man.hahahahaha

singkat cerita Classic Rock selesai di tuju, dengan suasana yang sedikit aneh, band yang aneh, kartu-kartu request yang aneh, dan gitaris aneh. kembali ke rumah titoy. merencanakan masuk studio band di keesokan hari, ngobrol-ngobrol sebentar. dan mereka tidur, sedangkan saya masih mendengarkan musik, dan googling beberapa lirik serta lagu. sepertinya karena saya kebanyakan tidur di hari sebelumnya, dan terbiasa tidur malam terlambat. sangat terlambat lebih tepatnya.

bangun, ngobrol lalu mencari partner tambahan untuk di studio. karena rahman menolak bertiga, irvan sang partner lainya di band juga tak bisa. kita pun merayu husen, seorang teman seangkatan rahman. masuk studio, iseng-iseng, senang-senang, tanpa rencana dan alat seadanya. lumayan menyenangkan, seperti nostalgia, tapi kata titoy, setengah jam saja sudah terasa capek karena sudah tak biasa. kita pun teringat kondisi di Classic Rock. dan yang itu tidak perlu di bahas, tidak penting.

titoy ada rapat kampus, rahman mau jalan-jalan, dan saya ingin menghadiri kompetisi mobil listrik nasional tadi. kita pun berpisah. sampai kosan, cari info teman sana-sini tentang kegiatan kampus. saya pun pergi ke kampus dengan jaket himpunan. karena teman-teman saya menyuruh untuk menggunakan atribut himpunan tersebut.

sampai kampus, liat sana-sini mencari kawan, ketemu. dan langsung mengambil posisi, sembari melihat bagian terakhir dari perlobaan di hari itu. bagian terakhir tersebut adalah tes akselerasi. tenyata di kampus kegiatan sangat tidak jelas. teman-teman yang sejenis seperti saya, anak mesin beratribut, bukan panitia, bukan peserta dan penonton juga bukan tampaknya. hanya duduk-duduk dengan beberapa wanita sambil memainkan gitar. sejenak mereka pergi, saya memainkan gitar dan moodnya tidak sampai. mereka kembali, gitar saya kembalikan. mencari posisi lain, bertemu dengan para junior yang notabene adalah panitia di acara ini. acara mulai berakhir, saya berbagi cerita tentang pengalaman berkuliah di kampus. maklum lah, mungkin ini kondisi wajar senior bertemu junior, dan ternyata memang lebih enak menjadi senior.hahaha

maghrib menjelang, malam pun sebentar lagi datang. saya masih dengan para junior yang ternyata menunggu jatah makan malam panitia. sepertinya mereka segan untuk memintanya pada senior yang sesama panitia, junior-junior itu pada acara ini lebih tepat bila disematkan gelar babu acara pada hari ini. si ketua panitia datang, mereka sedikit basa-basi tentang makanan, padahal itu tujuan mereka. dan saya sebagai senior sedikit pasang lagak, dengan aksi palak pada si ketua acara untuk kupon makan tambahan. dapet jatah, ntah apa alasan yang memberi makan dan ali, seorang teman sma saya mengirim sms. ini sebenarnya yang lebih menjadi inti dari postingan saya ini. selesai makan sayapun terfokus dengan sms saya dengan ali dan meninggalkan para junior.

ternyata ali minta di temani menemui ibunya yang sedang berada di hotel. kebetulan hotelnya dekat dengan kampus dan tempat kost saya, dia pun meminta pertolongan saya karena ternyata dia nyasar sendirian. sedikit konfirmasi, saya suruh saja ali bertanya pada satpam terdekat tentang lokasi yang di tuju. dan mengirimkan saya alamatnya agar saya segera menemuinya. ali lebih dulu sampai, dan dia beberapa kali mengirim pesan kepada saya. tujuannya agar saya cepat-cepat menemuinya.

alamat dikirim oleh ali, saya bergegas menuju kesana. sebelumnya dia memberikan gambaran tempat, dan saya menangkapnya dengan jelas karena ini wilayah hidup saya. tapi ternyata di alamat yang dia tulis tertera sukajadi, bukan sarijadi wilayah yang saya tempati. karena daerahnya relatif dekat, setelah mengambil helm saya bergegas kesana. sesampainya di sukajadi, saya bingung sendiri. karena hotel yang di maksud tak kunjung saya temui. ali semakin gencar mengirim sms, intinya "cepat". lalu dia mengirim sms tambahan, memberikan nomor hp ibunya, karena hp-nya lowbat. saya membalas dengan cepat, karena kebetulan hp saya pun memberi sinya lowbat. setelah berputar-putar sebentar, saya memutuskan untuk bertanya pada satpam terdekat karena takut ali punya keperluan penting dengan saya.

ternyata, jawaban dari para satpam adalah hotel tersebut berada di daerah sarijadi sesuai perkiraan saya. saya berikan gambaran pada satpam tentang lokasi yang tadi saya maksud dengan ali, satpam pun mengiyakan. dan memang bangsat, saya menjadi ikut tersesat karena alamat yang ali berikan. cepat-cepat saya menuju hotel, sesuai janji pertemuan, CK di depan hotel. dalam kondisi tersebut saya berhenti. melihat kiri-kanan, berkeliling dan sama sekali tidak menemukan ali. hingga kemudian motor ali saya temukan namun tidak beserta orangnya. membuka hp, kembali peringatan lowbat muncul, mengirim sms sekali lagi. 5 menit berlalu tanpa perkembangan. saya membuka sent messages, dan ternyata sms tersebut tidak terkirim, juga dengan sms yang memberitakan bahwa hp saya dalam kondisi serupa dengan hp nya, lowbat. saya periksa inbox, menemukan nomor hp ibunya, yang ali kirim. dan saya mengirim pesan ke nomor itu. dan keterangan bahwa pesan telah tersampaikan muncul.

tidak lama kemudian, ali muncul membawa 2 buah hp. ternyata hp ibunya dia pegang. dia muncul dari dalam hotel, dan mengajak saya untuk masuk menemui ibunnya. "ayo lang, masuk dulu, nyokap gw ngajak makan". saya sedikit menolak, karena baru beberapa saat saja saya makan. tapi dengan alasan dia harus masuk dan menemui ibunya, dan saya yang menjadi harus menunggu di CK sama seperti ali sebelumnya. saya memilih untuk ikut masuk. sebelum masuk lobi hotel, saya menanyakan kepentingan ibunya berada di hotel. ali menjelaskan, bahwa ibunya ada pertemuan dengan teman-temannya (semacam pelatihan, kurang lebih seperti itu). "itu nyokap gw di lobi, keliatan ga yang pake kerudung ? gw ga pake kacamata" ali menjelaskan. dan saya berhenti berjalan, lalu mematikan rokok. "eh, bedul ! gapapa gw kayak gini ?" sembari memperlihatkan penampilan saya. "kenapa ? lu malu ? biasanya juga cuek " ali menjawab. bagi saya, saya tidak perduli untuk masuk ke manapun dengan pakaian apapun. tapi ini untuk menemui ibunya, dan disana mungkin ada beberapa temannya. yang saya pikirkan, mungkin ibunya akan malu dengan saya. saya jelaskan pendapat saya, dia jawab "ya, terserah. gw jg berantakan kan". sembari memperlihatkan penampilannya. tetapi, yang sebenarnya adalah penampilannya tidak ada apa-apanya dibandingkan saya. karena dia rapi, saya wajar mau bertemu orang tuanya. memakai sepatu, hanya rambutnya saja yang gondrong dan relatif berantakan saja.

di lain kondisi, saya datang dengan rambut gondrong kriting dan berantakan, kaos oblong dilengkapi jaket himpunan yang relatif kotor dan bau, celana jeans belel mulai kotor beserta robek besar memperlihatkan lutut saya lalu sendal jepit. kesemuanya dilengkapi dengan kondisi saya yang belum mandi dan bau rokok menyengat. si ali cuman menjelaskan "nyokap gw santai kok, jadi santai aja". karena saya malas menunggu diluar sendirian dengan kehawatiran lama, dan sebenarnya saya juga tidak perduli, akhirnya saya masuk. sekali lagi ini karena masalah bertemu orang tua dan banyak teman dari orang tua ali yang mungkin melihat saya, sepertinya image orang tua ali berada di tangan kita.

sambil beranjak masuk ke lobi hotel, saya sedikit berbincang dengan ali. kesimpulannya adalah bahwa ibunya ali hanya sebentar di sini, di hotel, lebih tepatnya di bandung. beliau akan segera pergi kembali ke solo karena kepentingan lain. dan ali hanya ingin menemui ibunya (karena diminta sepertinya) lalu mengantarkannya ke stasiun. "lu gimana ? mau ikut ? apa nunggu disini ? nanti kita maen, lu santai kan ? ada acara ga ?". sedikit menjelaskan tentang mobil listrik tadi di kampus, lalu saya sempat bertanya-tanya dalam hati untuk apa saya diminta kesini, tapi perasaan saya mengatakan saya akan dimintai bantuan kemudian. saya pun menjawab "liat ntar aja lah, santai" dan kita pun terus berjalan, masuk lobi hotel, menemui ibunya, bersalaman dan ikut duduk.

sesuai penjelasan ali, ibunya yang berkerudung dan rapih relatif tidak memperhatikan saya dari segi penampilan. beliau menjelaskan bahwa beliau akan kembali lagi ke solo, sesuai keterangan ali. ternyata beliau hanya menemani rekannya yang akan menggantikan beliau di pelatihan kali ini karena takut ke bandung sendirian. lalu sampai lah pada cerita si ali di luar, beliau mengajak makan "nanti makan dulu ya sama ali juga, udah makan ?". saya yang tadi sedikit kompromi dengan ali diluar menolak dengan halus di bantu si ali. "oh iya, nati ali di kasih uang jajan aja, uangnya terserah mau di apakan, minta jajan ya sama ali nak". ali tersenyum, tapi jujur saya mendapat perasaan kurang enak dalam hati. tujuan saya kesini hanya untuk menemani teman, sekalian main tidak lebih. dan berulang kali beliau pun mengucapkan terimakasih karena menemaninya dan juga ali ke hotel tersebut. saya hanya tersenyum.

sebentar bertanya-tanya "teman dari mana ? kuliah ?". ali menjelaskan teman sma. sedikit menanyakan tempat kuliah, juga sedikit tentang nilai dan pergaulan. lalu membandingkannya dengan ali, dan saya hanya menjawab seperlunya. kemudian terjadilah yang saya takutkan, ibunya berkata "anak smuth seniman semua ya ?" sambil sedikit melihat rambut saya. "gondrong semua", saya 'hanya' tersenyum, dan beliau sedikit saja melihat pakaian saya, "pake bajunya juga unik-unik". yang ini saya kurang mengerti entah apa tujuannya, tapi saya mulai kurang enak hati dengan rekan-rekannya yang akan segera datang. saya sedikit melirik ali, dan si monyet hanya sedikit tertawa yang dibuat seperti menertawakan, monyet.

sedikit perbincangan tentang rencana beliau untuk langsung pulang dan memperhatikan jam. jam menunjukan 19.25, dan ali memberi keterangan bahwa kereta terakhir pukul 20.30 juga bis yang akan berangkat lebih malam dari waktu keberangkatan kereta. tapi kemudian ali menanyakan lokasi stasiun, untuk yang ini saya sedikit bingung. sudah berapa lama dia tinggal di bandung ? apasaja yang dikerjakannya ?. saya menjelaskan jalan sederhana yang sedikit jauh tapi ali memasang tampang tidak mengerti, dan dari sini saya sudah mulai punya rencana untuk ikut mengantarkan. karena sepertinya keperluan ibunya cukup penting, dan kondisi ali yang terbilang tolol untuk waktu itu. tiba-tiba rekan ibunya telah datang, kita ikut berasalaman dan rekan beliau beberapa kali melirik penampilan saya. ibunya menjelaskan tujuannya untuk segera pulang dan beberapa yang lain. sambil berulang-ulang menjelaskan bahwa anaknya adalah ali, bukan saya yang duduk disebelahnya. untuk yang ini ali cukup cermat memasang wajah imut, dan saya tidak terlalu peduli dengan anggapan rekan beliau.

singkat kata kegiatan berpamitan ibunya dengan para rekan beliau selesai, karena kami memarkir motor di CK. kami pun harus berjalan sedikit lebih jauh. ibunya membawa tas pakaian dengan ukuran relatif besar dan sebuah koper. kami memulai berjalan, dan yang terdepan berjalan adalah si ali. saya menyusulnya, mendekatinya dan berbisik "bawain GOBLOK !". ali menoleh ke belakang dan baru 'ngeh' dia pun membawakan barang-barang ibunya. memang dalam kisah ini dia relatif tolol, sesuai dengan kenyataanya. sampai di motor, kondisi siap berangkat. ali bertanya "lu mau gimana ?", saya jawab cepat "gw anter, biar cepet". karena saya khawatir ibunya tidak kebagian kereta, dan kondisi terminal yang sangat jauh dari lokasi kami dan lokasi stasiun jika terpaksa hanya bis yang dapat di gunakan. ali menjawab "oke". saya pun mulai memacu motor di ikuti ali.

satu perempatan di lalui, jaraknya dekat tidak lebih 200m. perempatan kedua, hanya 100m dari perempatan pertama. saya melihat kebelakang, dan ali tidak nampak di belakang saya. menunggu 2 menit, kirim sms ke hp ibunya (karena hp ali habis baterai). 5 menit belum ada jawaban. dan nomor ibunya menelpon. "mas dimana ? motor ali habis bensin, kita di perempatan pertama". "iya tante, saya kesana" dengan cepat saya jawab dan mematikan telpon. karena kebetulan itu jalan one way, saya harus sedikit memutar jalan. dan kemudian nampak mereka di pinggir jalan, tepat perempatan pertama seperti yang ibunya beritakan. saya lekas berkata "ayo, gw step. pom deket". karena pom bensin letaknya dekat, hanya sekitar 500m dari tempat motor ali mogok, saya berinisiatif mendorong motornya dari belakang dengan motor juga. istilahnya 'di step'. meminta izin ibunya untuk segera ke pom bensin terdekat, kami pun segera meluncur. disini nampaklah ketololan ali yang lain.

bergegas isi bensin dan kembali menjemput ibunya. tanpa banyak bicara. kondisi siap meluncur kembali, dan saya yang pada saat itu melihat posisi ibunya dari belakang, melihat dengan jelas bahwa ibunya duduk dengan menggendong koper. saya pun berinisiatif untuk membawakan kopernya di motor saya. sedikit perbincangan, dan kami pun kembali meluncur. saya menegaskan sekali lagi "li, ikutin gw!". berjalan cukup pelan, sambil berkali-kali melihat posisi motor ali. berkali-kali dia tertinggal, entah anak ini banyak pasang muka sehingga memakai motor begitu pelan. atau memang kondisi ibunya yang memang harus sangat pelan. tapi pelan yang beliau tunjukan adalah benar-benar terlalu pelan yang berlebihan. berkali-kali saya menunggu. dan kebetulan karena malam itu malam minggu, jalanan relatif macet. saya berinisiatif memilih jalan yang minim kemacetan yang notabene jalan tikus. juga karena jalan-jalan tikus ini lebih dekat dari yang saya ceritakan tentang jalur ke stasiun kepada ali.

jalanan mulai macet, dan saya kehilangan konsentrasi untuk melihat ali terus-menerus di belakang. dan akhirnya sekitar 5 perempatan sebelum stasiun saya memeriksa ke belakang. benar-benar kali ini, yang saya khawatirkan terjadi. ali menghilang bersama motornya dan juga ibunya. menunggu sekitar lima menit dengan perasaan was-was. dan saya memutuskan untuk melanjutkan berkendara menuju stasiun, dengan asumsi dan rasa taku jika saja ali telah sampai lebih dulu dan menunggu di stasiun karena saya. untuk yang kali ini pendapat saya benar-benar bulat bahwa si ali benar-benar tolol kali ini. si putih yang saya kendarai, lebih tepatnya vespa super tahun 1965. kendaraan yang bisa dikualifikasikan ke golongan antik. meninggalkan motor tahun 2008 dalam kondisi sehat dan macet. benar-benar pasang tampang nampakanya ali di hadapan ibunya.

perjalanan menuju stasiun yang hanya 10 menit kurang dan sampai lah saya di gerbang stasiun. setelah mendapat tiket parkir, saya parkir paling depan. tujuannya jika ali sampai, dia akan melihat motor saya yang relatif mudah dikenali. lalu masuk dengan yakin untuk menemui saya yang membawa koper ibunya. sedikit tengok kanan-kiri untuk melihat-lihat motor ali. tidak ditemukan, dan saya bergegas masuk wilayah tunggu di stasiun. sebelum masuk stasiun, tertera tulisan "PINTU UTARA", disini saya mulai cemas. karena pintu masuk stasiun bandung terbagi menjadi dua. pintu utara dan selatan, juga karena saya mulai sadar bahwa petunjuk yang saya berikan pada ali di hotel akan membawa dia ke pintu selatan. kondisi yang sempurna bukan. masuk, menunggu sekitar 10 menit sambil terus memegan saku celana tempat hp bersemayam. sambil terus berkeliling dan melihat-lihat. ternyata sms ataupun telpon tak kunjung datang.

dengan perasaan sms atau telpon masuk tidak saya rasakan, lalu ingin mengambil inisiatif menghubungi lebih dulu takut-takut hp ibunya kehilangan nomor saya. juga ingin memeriksa jam dan agar saya fokus diam di satu tempat, karena perasaan saya berkata ali tengah berkeliling. begitupun saya yang sedari tadi berkeliling, khawatir tidak berpapasan mulai muncul. sehingga saya memutuskan diam di suatu tempat yang mudah dilihat. sambil berdiri, memeriksa kantong celana, mengambil hp. dan ternyata hp saya mati, luar biasa. berulang-ulang mencoba menyalakan hp, tapi kemudian mati kembali hingga sama sekali tidak bisa dinyalakan. kecemasan muncul, saya curiga dari tadi ibunya menghubungi saya. mencari jam, 20.05 di jam stasiun. dan seketika itu juga dari pengeras suara muncul pemberitahuan bahwa kereta menuju solo tengah menaikan penumpang dan akan segera berangkat pukul 20.30.

segera saya mengambil inisiatif untuk meminta tolong orang-orang di sekitar saya untuk menukarkan sim card, dengan alasan yang jelas-jelas penting. meski kondisi mendorong saya untuk terburu-buru. saya tetap memilah orang untuk dimintai tolong, karena dalam kondisi saya yang semrawut, saya yakin sekali orang menjadi takut dan berfikir bahwa saya akan berbuat jahat pada mereka. orang pertama adalah laki-laki sendirian dan nampaknya sedang menunggu orang lain. saya mendekat saja sambil menatapnya, orang itu sudah mulai melirik-lirik saya dengan perangai tidak enak. begitu saya mendekat, dia sudah mengambil ancang-ancang berlalu. saya utarakan tujuan saya dengan baik-baik, dan dia benar benar pergi seolah tidak ada apa-apa. saya menjadi sedikit kesal, dan dengan reflek berkata "eh,ANJING!". mendengar ucapan iut dia lebih cepat berjalan menuju ke luar stasiun. saya hanya melihatnya semakin jauh sambil mengumpat-ngumpat dalam hati. coba dia rasakan yang saya alami.

orang kedua saya pilih satu diantara sopir-sopir travel gelap stasiun bandung-gambir yang biasa mangkal dan mencari penumpang di tempat parkir stasiun. saya berpikiran, mungkin mereka tidak akan takut terhadap saya (tidak berfikiran negatif lebih tepatnya). saya mendekat, dia menunjuk ke mobilnya sambil berkata "gambir". saya sedikit menggeleng dan mulai bercerita dengan memasang tampang perlu pertolongan dan ingin di kasihani. selesai itu, sang supir memasang tampang tidak percaya, dan seperti mencurigai saya ada perangai buruk karena tujuan saya meminjam hp. "cuman ganti sim card pak". dan beliau berlalu sambil memegang celana, lalu berkata "ga punya hape". kesal juga, kembali hati mengumpat.

orang ketiga, pemuda seumuran saya. tengah duduk sendiri di luar stasiun. saya mulai mendekat, dan seperti kedua orang sebelumnya. dia terus melirik-lirik kecil ke arah saya yang semakin mendekat. mungkin di benak mereka saya seorang kurir ganja yang membawa ganja dalam koper. atau mungkin salah seorang pelaku penjualan bayi, yang membawa bayi dalam koper yang saya bawa. saya mulai bercerita tentang perlunya pertolongan. dia masih relatif santai, "sim cardnya gsm ya?", dia bertanya. saya mengiyakan. dan saya begitu yakin dia pasti beralibi dan hanya basa-basi, sekali lagi saya yakin. "punya saya cdma mas, gak bisa dituker kan sim card nya?". saya kembali mengiyakan dengan wajah dongkol. lalu dia menanyakan "mana hp nya mas?", saya tunjukan. dan dia bilang "aduh kalo nokia saya ada charger-nya, sony ericsson ya?". dan saya secara spontan menjawab "hehe,anjing apa liatnya kurang jelas". dengan nada pelan yang relatif menunjukan kekesalan. karena saya sangat yakin juga, untuk yang ini pun dia hanya beralibi. dia tiba-tiba bangkit dari duduknya, dan pamit sambil menatap ke luar stasiun. seolah-olah orang yang dia tunggu telah datang. tanpa mengeluarkan hp sedikitpun, entah dari mana dia tahu orang yang dia tunggu telah datang. jika saja dia sekedar mengeluarkan hp memeriksa sms, ataupun sekedar melihat jam. dan ternyata hp yang dia gunakan adalah jenis gsm atau bahkan sony ericsson. saya akan dengan sangat senang mendaratkan bogem mentah di wajahnya meski tanpa alasan. sebenarnya ada sedikit perasaan ingin melihat darah keluar dari hidungnya karena gayanya yang 'sok' selama perbincangan. dan meski semua orang berhak menolak untuk dimintai tolong. perasaan yang campur aduk terlanjur menyeret pada kekesalan dan rasa ingin marah. lagi-lagi untuk yang ini saya hanya bisa mengumpat dalam hati seperti sebelumnya.

saya yang sedari tadi mulai kalut, telah membakar dua batang rokok yang saya miliki. tanpa perduli himbauan ali untuk tidak merokok di depan ibunya. dan tanpa putus asa saya masuk ke dalam stasiun dan melihat jam menunjukan 20.12. saya melihat ke pintu seberang dengan cepat dan terburu-buru. lantas mencari orang terdekat untuk dimintai pertolongan.

inilah orang keempat, seorang lelaki juga. dari posturnya sepertinya beliau adalah bapak muda alias orang yang baru menikah dan baru kerja. saya mendekat, responya relatif baik kali ini. dari mulai saya duduk hingga mengajaknya ngobrol dia hanya tersenyum. tanpa sedikitpun memperhatikan penampilan saya. saya mulai ceritakan tujuan saya, dan sebelum cerita selesai dia mengeluarkan hp dan berkata "iya, sok cepet aja a". saya segera menukarnya sembari dalam hati bersukur. dan sumpah, saya mendoakan orang ini kepada tuhan. jika dia sedang butuh pertolongan, tolonglah dia. setelah simcard di tukar, hp mulai menyala. 10 detik berlalu tidak ada panggilan ataupun sms masuk. saya meminta izin untuk membuka inbox, dengan alasan ibunya ali tadi mengirim sms pada saya.

"iya, iya boleh. pake aja a". saya buka sms paling atas yang tanpa nama. dan saya mulai yakin sms itu dari ibunya. ternyata itu sms untuknya. menjadi tidak ada nama karena phonebooknya dia simpan dalam sim card. sementara saya, phonebook berada dalam hp. karena saya meminta izin pula untuk membuka phonebook, dan ternyata kosong. kembali umpatan keluar. membuka daftar panggilan dan kosong juga, hebat. sambil berterima kasih, saya meminta tolong untuk tidak segera menukar simcard kembali. karena perasaan saya berkata "sebentar lagi ibunya nelpon kayaknya a". dia kembali mengiyakan. saya sebenarnya tenang saja pada awal-awal mencari pertolongan, mungkin karen sifat saya yang santai dan ahli berleha-leha. namun menjadi ikut cemas pada akhirnya karena takut pekerjaan yang ibunya ali butuhkan untuk keesokan hari berada dalam koper ini, juga karena reaksi dari orang pertama dan orang kedua yang saya mintai pertolongannya saya bertambah kesal dan cemas.

sambil menunggu telpon masuk, saya melihat kedepan. setelah daritadi menunduk dan berkonsentrasi pada hp pinjaman. munculah sosok yang saya kenal tengah berlari ke arah stasiun. makhluk berkacamata, hitam, ceking, gondrong dan kali ini nampak berkeringat karena sepertinya telah berlari cukup lama. sayapun berteriak "ALI!", dan si ali melihat saya. mendekati saya kemudian, dan saya cepat-cepat menukar kembali simcard saat ali berlari mendekati saya. berterima kasih, ali sampai di depan saya. ikut berterima kasih. pada saat saya akan mematikan hp, munculah sms yang sampai saat ini saya tidak tahu isinya. karena ali berkata, "ayo cepet, ikut gw masuk, nyokap gw nunggu di dalem" dengan nada capek. tapi sepertinya sms itu dari ali.

segera berlari, sebentar dihadang petugas peron. "udah dari gw" ali berkata sambil mengambil uang dari kantongnya. berlari mendekati kereta, dia mengeluarkan uang 20ribu. "ini buat bensin", saya jawab "anjing, kaya apaan aja". sambil menolak dan menepis tangannya. dia malah berhenti berlari dan membuat lama waktu. "bukan gitu lang, ini amanat kata nyokap gw harus nyampe". karena dia berhenti berlari, tampaknya akan menjadi lama bila ditolak lagi. saya segera mengambilnya dan menjawab "iya, udah cepet! ga usah pake diem!" dan akhirnya nampaklah sosok ibunya, di antara kereta dan tukang asongan. belum apa-apa ibunya sudah berkata "aduh mas, makasih. udah ngerepotin. mudah-mudahan dibalas Allah". saya tersenyum dan berkata "amin" dalam hati.

lansung masuk kereta, mengantarkan ibunya. mencari tempat duduk. berpamitan, bersalaman. kembali terimakasih keluar dari mulut ibunya, dan beliau berkata "li, tadi helm di titip di orang yang jualan di depan kereta". karena takut kereta terlanjur pergi, dan tukang asongan tadi melenyapkan helm. kita segera keluar kereta, mencari helm. dan kita dapatkan, si ali cuma nyelonong ngambil helm dan pergi. saya tarik kaosnya "bilang makasih dulu setan". baru dia bilang terimakasih pada bapak penjual asonngan.

lalu kita berjalan santai, karena cukup capek untuk berlari-lari seperti tadi. walaupun sedikit, itu menguras banyak oksigen di paru-paru kita. terutama adalah karena kita perokok. tertawa sambil menceritakan pengalaman masing-masing yang kita lalui. menemukan tempat duduk akhirnya, saya meminta duduk dahulu. dan ali mengeluarkan rokoknya, yang langsung saya terima. ternyata benar saja kecurigaan saya. ali masuk stasiun melalui pintu selatan. dan dia telah berlari 2 kali mengelilingi pintu selatan dan utara hingga ke ujung gerbang stasiun. saya tertawa mendengarnya. giliran cerita saya, dan diapun tertawa. kami tertawa sambil menikmati rokok. kereta berlalu, dan kami memutuskan mengambil motor ali terlebih dahulu di gerbang selatan kemudian mengambil motor saya di gerbang utara. karena kami kemudian memutuskan untuk main seperti rencana awal, dan ali meyakinkan "ayo maen, nyokap gw ngasih duit buat jalan-jalan". saya jawab "siap". "mau apa lu? beer yok ? ayo ah". saya tersenyum, karena ingat perangainya ketika bersama ibunya. dan sekarang baru saja ibunnya naik kereta, dia sudah menawarkan botol hijau. terus menerus kami tertawa sambil berjalan dan menikmati rokok yang belum habis. menuju tempat parkir. dan ternyata hp ali masih bisa dinyalakan.

selesai mengambil motor ali, kemudian mengambil motor saya. dan saya kembali menegaskan "ikutin gw, kita pake jalan yang lebih cepet!". ali hanya mengangguk. seperempat perjalanan terlalui kita masih bersama. dan kemacetan mulai datang kembali. saya mulai konsentrasi ke depan, dan saya masih konsisten dengan pelan seperti dikeberangkatan kami ke stasiun. tapi 5 perempatan terakhir sebelum saya memasuki jalan tikus lainnya, saya memeriksa kebelakang. dan lagi-lagi, ali lenyap. saya benar-benar geleng-geleng kepala untuk yang ini, 5 menit mencari
tidak ada, 10 menit. dan saya memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju CK di depan hotel tempat kita bertemu ibunya. karena hotel itu pasti saya lalui untuk perjalanan menuju kostan. hanya ketololan seorang ali lah yang menyebabkan saya berputar-putar di sukajadi untuk mencari hotel seperti di awal cerita. juga karena ali menjanjikan beberapa botol hijau, dan CK inilah tempat membelinya. selain itu, ali tidak mengetahui lokasi kost saya yang terbaru. begitu pikir saya, 30 menit berselang dia tak kunjung datang, dan hp yang mati total. saya memutuskan untuk segera bergegas saja kembali ke tempat kost.

sepanjang perjalanan saya hanya geleng-geleng kepala, mengingat-ngingat kebodohan demi kebodohan yang baru saja saya lalui. sampai di tempat kost segera bergegas untuk mengisi ulang baterai hp. berhasil hidup, dan tak lama kemudian tiba lah sms dari sang kawan yang bernama ali. isinya "lu dimana bangsat? gw nyasar". saya tertawa dan bergegas membalas, dan selesai. tapi sms saya tidak kunjung sampai, saya coba menelpon tenyata tidak aktif. sepertinya dia berhasil mengirim sms dengan sisa-sisa baterai yang dimiliki hp nya hingga kemudian mati. menyalakan internet, dan 20 menit kemudian terlihat ali online.

dia langsung menanyakan saya dimana, sambil mengumpat-ngumpat. ternyata di perempatan pasteur yang dia lalui juga untuk menuju CK dan hotel. dia mengambil jalan lurus, yang jelas-jelas itu arah ke cimahi. saya kembali menggelengkan kepala, karena tadi sore dia pasti melewati jalan itu dan mengambil arah kanan. juga karena plang besar yang tertera di perempatan itu, dan dia dengan bodohnya mengambil jalan lurus. dia minta izin tidur, dengan alasan capek. memang perjalanan baginya untuk kembali ke tempat kost sendiri sangat jauh dan karena dia tidak tidur semalam kemarin. saya mengiyakan, sambil sedikit bertanaya iseng, "kabar botol hijau gimana ?". dia menjawab " besok, gw janji!". dan sampai potingan ini terbit di keesokan harinya, kabar botol-botol hijau itu tak kunjung datang. dasar ali.

tiba-tiba sms masuk dari akri teman sma saya lainnya, sepertinya sms telah lama dia kirim dan baru saja sampai karena tadi kondisi hp saya mati. isinya ajakan untuk nonton bareng pertandingan liverpool bersama BIG REDS (komunitas fans resmi liverpool indonesia). dengan disertai keterangan tempat, saya langsung mengiyakan dan bergegas akan pergi. dan telpon masuk lagi, kali ini dari isan. dengan rencana pergi ke luar kota yang tidak jadi, dia mengajak saya nongkrong, dan bertanaya acara yang saya miliki untuk malam ini. saya menjawab tentang ajakan nonton bareng dari akri, dan isan dengan malas menjawab "liat ntar, insya Allah gw kesana". sepertinya karena isan bukan fans liverpool seperti saya dan akri, dia cenderung malas untuk ikut bergabung. dan karena suasana big reds yang akan terasa asing baginya.

sampai di cafe yang dituju, langsung mengambil tempat duduk. tenyata selain akri ada juga pasangan yunus dan nia disana. pertandingan berlansung, dan saya mengirim kabar kepada isan. beberapa kali kami kompromi tentang tempat yang akan di tuju larut malam nanti. lalu pertandingan berakhri dengan skor 0-0 karena ketololan david ngog. sama saja seperti ketololan seorang ali di peristiwa sebelumnya. sang pemain benar-benar membuang-buang peluang. big reds berpisah, dan rombongan kamipun berpisah. untunglah saya mendapat beberapa teguk botol hijau bersama akri disini, sedikit pelipur lara. saya kabari isan, dan isan menolak Classic Rock karena sudah terlalu malam, juga karena dia telah memiliki acara sendiri ke lembang dengan teman-temannya yang lain. dan saya akhirnya pulang ke tempat kost.

sampai di tempat kost, beberapa kegiatan terjadi. ngobrol-ngobrol dengan teman kost dan tidur. keesokan harinya, atau tadi pagi saudara saya menelpon jam 10 siang disaat saya sedang tidur. ternyata vespa saya yang lainnya baru saja selesai di cat dan di perbaiki knalpotnya. dia akan segera mengantarkannya ke tempat kost di siang harinya setelah jam 12. saya tidur kembali, dan saudara saya datang tepat pukul 2 siang. membawa beberapa minuman buah-buahan dan satu diantaranya adalah si botol hijau tadi. dia bilang sakit tenggorokan, dan saya tertawa melihat yang dia bawa. di tempat kost sekedar mengajak makan dan numpang tidur. sehabis isya dia kembali pulang dengan membawa si putih, vespa yang saya pakai di malam hari. karena si putih akan mengalami pengecatan ulang, terutam bagian depan karena tak beberapa lama (minggu) sebelumnya saya mengalami tabrakan. sehingga memerlukan pengecatan ulang. berjalan-jalan sedikit dengan vespa baru, lalu mencari makan. konfirmasi dengan ali tentang janji 'main'nya. ternyata tidak memdapat kepastian. akhirnya saya menuliskan postingan ini untuk mengisi kegiatan, juga karena saya selalu teringat dengan kebodohan ali dimalam minggu kemarin. sampai saya menulis ini semua, saya masih tertawa mengingat-ngingat kejadian kemarin malam tersebut.

tak terasa, saya begitu lama menuliskan postingan ini. dan rasa kantuk pun mulai menghilang. saya hanya mengalami gejala-gejala alam yang kurang baik. nampaknya hasil salah pergaulan saya bersama teman-teman bandung blues society. mulut saya terus-menerus bernyanyi turn it on, turn it on, turn it on... yeah. gugun and the bluesbug - turn itu on.

2 komentar:

sekar niti wijayanti mengatakan...

gw balik bandung ga disambut kaya emaknya ali??

garasi kata mengatakan...

itu mah akal2 si ali,ndut!
TOLOL si ali mah