Kamis, 17 April 2008

jalang

siapa yang berani bernyanyi,
nanti akan dikebiri.
siapa yang berani menari,
nanti akan dieksekusi.

karena mereka paling suci,
lalu mereka bilang kami jalang.
karena kami beda misi,
lalu mereka bilang kami jalang.

(efek rumah kaca)

dewan rakyat berlaku sebagai politisi moral.
tidak memproklamirkan diri,
tapi membungkam mulut para biduan seni.
tak ingin dihakimi juga enggan berintrospeksi.
siapa yang lebih jalang ?.

memberi suri tauladan berdasarkan kepentingan sesat.
dasar kalian laknat!
berteriak lantang tapi berlaku tidak perduli.
mengesampingkan misi, lalu mengumbar juta demi juta.
walau orang lain berlinang air mata.
siapa yang lebih jalang ?.


apa yang kalian punya selain institusi dan kekuasaan ?.
tak tahu sudut pandang juga tak punya dasar.
lalu membungkam banyak insan di luar sana.
hingga kreativitas dinilai sampah, dan kejujuran dihargai barang murahan.

semoga kalian lekas sadar,
wahai para mafia senayan!
kalian semua pecundang.

4 komentar:

Titoy mengatakan...

entah kenapa,,aku selalu berusaha menghubungkan merkea2 yang kau sebut ini dengan ujian nasional yang akan kita hadapi nanti.
padahal aku sendiri tidak tahu persis apa hubungannya.

(sekali lagi)tapi entah kenapa aku begitu yakin dengan hal ini.

emosiku bergejolak secara tiba2 di perjalanan. aku baru sadar aku harus berpikir secara realistis. aku tidak bisa sendiri melewati jalan itu(atau mungkin bisa).

pada kahirnya kita kena imbasnya akibat pikiran2 mereka yang tidak rasional dalam bentuk kebijakan.
dan itu membuat malaikat2 yang kukenal memainkan peran setanya.
dan pada akhirnya aku terlibat dalam skenarionya.

hahh,,,,
mudah2an kita bisa sukses bersama
demi tuhan aku bangga ketika temanku meraih cahayanya dan kita berbagi bersama cahaya itu.

mohon doanya kawan...
----
maaf tulisanku begitu berantakan
peta pikiranku juga sedang berantakan rupanya

garasi kata mengatakan...

haha.
demam yang satu ini masih melanda ?.
sudahlah, itu lembaran kelabu yang harus lekas kita tutup.

hujan memang tampak menjadi kecil, di tiga hari yang kita lalui.
tapi, hujan kecil tak menghasilkan pelangi yang indah.
juga tidak membawa banyak korban.

kita saling mendo'akan saja.

Titoy mengatakan...

kita tutup dan kita buang ke tong sampah terjauh

aku membayangkan
tiba2 lembaran kelabu itu bangkit dari tong sampahnya

berlari menuju ke rumah kita
dan mengetuk2 pintu depan rumah bagai psikopat haus darah, ato bagai pak mentri haus korban

garasi kata mengatakan...

hha.horor banget!.